Ritual pembakaran replika naga di Komplek Yayasan Pemakaman Bhakti Suci Jalan Adisucipto, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya mengakhiri perayaan Imlek dan Cap Go Meh tahun 2018 di Kota Pontianak, Kalbar.
Ketua Panitia Cap Go Meh 2018, Sugioto saat dihubungi di Pontianak, Sabtu, mengatakan, replika naga yang menjalani ritual pembakaran adalah naga yang pada perayaan Cap Go Meh telah menjalani ritual "buka mata" pada hari ke-13 Imlek di sebuah kelenteng.
Ia menjelaskan, sebelum ritual bakar naga, naga yang akan dibakar itu terlebih dahulu menjalani ritual tutup mata di kelenteng terdekat.
"Ritual bakar naga dipercaya sebagai sarana untuk mengirim mahluk kayangan itu ke negerinya, yaitu di langit setelah sebelumnya dipanggil dan merasuki replika naga, saat dilakukan ritual 'buka mata' yang ditandai dengan tinta merah pada mata naga tersebut oleh seorang dukun," kata Sugioto.
Menurut dia, karena makhluk dari kayangan itu sebelumnya dipanggil, maka setelah selesai Cap Go Meh mereka juga dikirim lagi ke kayangan dengan cara replika naga tersebut dibakar.
Menurut dia, ritual bakar naga tersebut dilakukan secara bergiliran, yakni satu persatu replika naga dari beberapa yayasan pemadam kebakaran dan kelenteng diletakkan di ruang terbuka yang telah disiapkan sebelumnya dengan posisi melingkar baru kemudian dibakar.
Menurut kepercayaan, warga Tionghoa, abu sisa pembakaran replika naga tersebut dipercaya bisa bermanfaat mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan.
Biasanya, abu sisa pembakaran naga tersebut disimpan di tempat sembahyang dengan harapan bisa mendatangkan kebajikan dan menolak keburukan.
Sugioto menambahkan, dari data yang ada ada sebanyak 21 replika naga yang melakukan ritual bakar naga di Komplek Yayasan Pemakaman Bhakti Suci, Jalan Adisucipto, selain itu ada juga yang melakukan ritual di tempat lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: