Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Duh, Kata Pakar: Masker Tak Selalu Bisa LIndungi Diri dari Virus

        Duh, Kata Pakar: Masker Tak Selalu Bisa LIndungi Diri dari Virus Kredit Foto: Reuters/Tyrone Siu
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Orang-orang di seluruh dunia membeli masker pelindung dengan harapan bisa mencegah terjangkit virus corona baru dari China. Beberapa perusahaan telah mewajibkan mereka untuk mengenakan masker.

        Sekolah-sekolah di Korea Selatan (Korsel) mengatakan kepada orangtua untuk membekali anak-anak mereka dengan masker dan pembersih tangan ketika mereka kembali dari liburan musim dingin. Tapi apakah topengnya bekerja? Belum tentu.

        Mark Denison dari Vanderbilt University Medical Center di Nashville menuturkan, semua virus cukup kecil untuk dapat melalui masker medis umum, tetapi virus kuman-kuman itu tidak menyebar di udara. Denison mempelajari SARS dan MERS, yang merupakan virus corona, keluarga yang sama dengan NcOv-2019.

        Baca Juga: Berjuang Sembuhkan Pasien Corona, Petugas Medis: Tak Ada Makan-Minum, Toilet, dan Istirahat

        Menurutnya, virus menular dari satu orang ke orang lain melalui tetesan dari bersin atau batuk. Tetesan itu mendarat di tangan dan permukaan lain, di mana mereka disentuh oleh orang lain, yang kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka sendiri.

        "Masker dapat menghalangi tetesan besar dari bersin atau batuk. Itu berarti mereka memiliki kegunaan," kata Denison.

        "Juga, seseorang yang menggunakan masker tidak bisa menyentuh hidung dan mulut mereka sendiri. Itu dapat mencegah pemakainya mengambil kuman yang tertinggal di permukaan oleh seseorang yang sakit," ungkapnya.

        Peneliti Universitas Oxford, Trudie Lang menuturkan pengunaan masker adalah tindakan pencegahan yang sangat masuk akal, sementara para ilmuwan masih bekerja untuk mempelajari dengan tepat bagaimana virus baru ditularkan.

        Namun, Denison menyebut, semua ini tidak didasarkan pada penelitian yang ketat. Tidak ada yang membandingkan kelompok orang menggunakan dan tidak, dengan mengekspos mereka ke virus yang baru.

        Sebuah ulasan studi tahun 2017 pada petugas kesehatan menunjukan bahwa masker menawarkan beberapa perlindungan terhadap SARS, tetapi penulis mencatat bukti yang ada jarang dan temuan tidak konsisten.

        Baca Juga: Puluhan Warga Wuhan di Bali Dipaksa Pulang Kampung

        Dia menuturan, cara terbaik untuk menghindari sakit akibat virus baru adalah mencuci tangan dengan sabun dan air. Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.

        Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) atau CDC merekomendasikan masker untuk orang yang sedang dievaluasi untuk virus baru. Petugas kesehatan yang merawat pasien dengan virus baru disarankan oleh CDC untuk mengambil tindakan pencegahan tambahan seperti menggunakan kacamata atau pelindung wajah.

        Masker telah umum digunakan di beberapa negara ketika pemakai sakit, melawan alergi atau pada hari-hari ketika polusi udara buruk. Virus baru telah memicu peningkan masker di seluruh dunia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: