Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mulai Tempel-tempel China, Bank Dunia Tawarkan Bantuan Perangi Corona

        Mulai Tempel-tempel China, Bank Dunia Tawarkan Bantuan Perangi Corona Kredit Foto: Antara/Afriadi Hikmal
        Warta Ekonomi, Washington -

        Bank Dunia menawarkan bantuan teknis kepada China untuk memerangi epidemi virus corona. Bantuan teknis itu berupa bantuan di bidang kesehatan, sanitasi, dan penyakit.

        "Kita semua berharap ada cara cepat untuk mengatasi virus corona di China. Kami telah menawarkan bantuan teknis di bidang kebijakan kesehatan, sanitasi, dan penyakit," ujar Presiden Bank Dunia, David Malpass.

        Baca Juga: Dasar Orang Bisnis, Corona Makin Ganas, Eh Erick Thohir Mau Cari Cuan

        Malpass mengatakan, Bank Dunia tidak memberikan bantuan berupa pinjaman dana karena China telah memiliki sumber daya yang cukup. Bank Dunia memiliki sekitar 470 miliar dolar AS aset di China. Selain itu, China merupakan pemegang saham terbesar ketiga di Bank Dunia setelah Amerika Serikat (AS) dan Jepang.

        "China memiliki cadangan internasionalnya yang besar, dan pinjaman baru tidak dipertimbangkan saat ini," ujar Malpass.

        Bank Dunia sedang berdiskusi dengan pihak berwenang China agar dapat menerima bantuan dalam pengawasan penyakit, keamanan pangan, dan analisis dampak wabah virus corona terhadap ekonomi negara tersebut.

        Malpass belum bisa memperkirakan dampak wabah virus corona terhadap pertumbuhan ekonomi China maupun dunia.

        Menurutnya, masih terlalu dini untuk menyatakan apakah ada revisi pertumbuhan ekonomi China dan dunia akibat dampak dari wabah tersebut.

        "Jelas, wabah virus corona memperlambat pertumbuhan di paruh pertama tahun 2020. Namun konsekuensi jangka panjangnya yang harus kita lihat ketika respons terjadi dan penyesuaian dilakukan. China baru saja kembali dari liburan panjang Tahun Baru Imlek, jadi kita harus mengevaluasi pertumbuhannya," kata Malpass.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: