Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pasukan Afghanistan dan Taliban Lanjutkan Pertempuran

        Pasukan Afghanistan dan Taliban Lanjutkan Pertempuran Kredit Foto: Reuters/Parwiz
        Warta Ekonomi, Kabul -

        Saat pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan dalam beberapa hari terakhir sudah ada terobosan dalam perundingan damai untuk mengakhiri konflik selama 18 tahun Afghanistan. Pasukan pemerintah Afghanistan dan pemberontak Taliban bertempur di lapangan.

        Negosiator kedua belah pihak yang bertikai tengah menggelar pembicaraan di Doha, Qatar. Pasukan Taliban dan pemerintah Afghanistan melanjutkan pertempuran selama 24 jam terakhir.

        Baca Juga: Trump-Taliban Punya Peluang Bagus Sepakati Perjanjian Damai Akhir Februari

        Kementerian Pertahanan Afghanistan mengatakan serangan udara mereka menewaskan seorang komandan senior Taliban di utara Provinsi Balkh. Taliban tidak mengonfirmasi serangan tersebut.

        "Hasilnya dari serangan udara pasukan angkatan udara Afghanistan, Mawlavi Sardar Mohmmad, anggota kunci komisi militer Taliban terbunuh bersama delapan orang lainnya," kata kementerian itu dalam pernyataan mereka, Jumat (14/2).

        Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan dalam serangan di pos pemeriksaan di sebelah utara Provinsi Kunduz, Taliban membunuh enam orang pasukan Afghanistan. Dua di antaranya berpangkat perwira.

        Sumber pemerintah AS, Afghanistan dan Taliban mengatakan kesepakatan damai dapat ditanda tangani bulan ini. Dengan begitu AS dapat menarik 13 ribu pasukannya yang masih berada di Afghanistan sejak intervensi tahun 2001.

        Pada Kamis (13/2) lalu, Presiden AS Donald Trump mengatakan pengurangan jumlah pasukan di Afghanistan menciptakan 'kesempatan yang bagus' untuk meraih kesepakatan dengan Taliban. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan beberapa hari terakhir ada terobosan penting yang telah dibuat dalam perundingan damai.

        Sementara itu, Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan sedang menegosiasikan proposal untuk mengurangi kekerasan selama satu pekan. Detail tentang kapan rencana itu dilaksanakan masih belum jelas tapi pejabat Taliban mengatakan akan dilakukan pada pekan ini.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Shelma Rachmahyanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: