Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Corona Menyebar, Restoran Cepat Saji di China Batasi Kontak dengan Pembeli

        Corona Menyebar, Restoran Cepat Saji di China Batasi Kontak dengan Pembeli Kredit Foto: Unsplash/Joiarib Morales Uc
        Warta Ekonomi, Beijing -

        Gerai restoran cepat saji di China meningkatkan layanan pesan antar untuk menghindari kontak langsung antara pekerja dan pelanggan. McDonald telah menerapkan delivery di seluruh China ketika wabah virus Corona mulai menyebar.

        Dalam situs webnya, McDonald menyatakan pelanggan dapat melakukan pemesanan melalui aplikasi. Kemudian, karyawan akan menempatkan makanan di tempat khusus untuk diambil langsung oleh pembeli.

        Baca Juga: 1.770 Orang Tewas, 71.231 Terinfeksi Virus Corona

        Cara seperti ini dapat menghindari kontak langsung antara pelanggan dan pekerja. Sedangkan untuk layanan delivery, kurir dari McDonald akan menurunkan paket makanan di pintu masuk gedung atau rumah.

        "Kami melihat bagaimana meningkatkan proses lebih lanjut, langkah-langkah pencegahan yang ditingkatkan berlaku untuk semua gerai kami," ujar McDonald dalam pernyataan kepada Reuters.

        Gerai kedai kopi Starbucks menyarankan pelanggan agar memesan kopi melalui aplikasi. Pelanggan diminta menunggu di luar kedai hingga pesanan mereka selesai. Pesanan kemudian ditempatkan di atas meja di dalam pintu masuk. Starbucks juga memberlakukan pemindaian suhu tubuh kepada pelanggan.

        Starbucks secara teratur mensterilkan kontainer dan para pekerjanya. Semua staf kedai kopi itu harus mencuci tangan setiap 30 menit sekali. Selain itu, semua area di kedai Starbucks disterilkan setiap dua jam.

        Sejak wabah virus Corona merebak, sebagian besar komplek perumahan membatasi akses keluar masuk pengantar paket. Salah satu penghuni apartemen meminta kurir untuk meletakkan parsel di dalam lift dan menekan tombol sesuai lantai yang dituju. Paket kemudian diambil sendiri oleh penghuni apartemen itu.

        "Wabah virus Corona telah mengubah pengiriman makanan tanpa kontak langsung," ujar analis strategi pemasaran di Daxue Consulting di Beijing, Allison Malmsten.

        Baca Juga: Jumlah Kasus Baru Menurun, China Klaim Wabah Corona Bisa Dikontrol

        Selama wabah virus Corona berlangsung, bisnis pengiriman makanan merugi karena pelanggan khawatir terinfeksi virus ketika melakukan kontak langsung dengan kurir. Kasus kurir yang terinfeksi virus Corona muncul di Shenzen dan Qingdao.

        Malmsten mengatakan banyak kurir yang tidak dapat kembali bekerja karena pembatasan perjalanan. Di sisi lain, kurir lainnya yang tetap bekerja harus menghadapi jam kerja yang panjang. Akibatnya mereka mengalami kelelahan fisik dan mental. Perusahaan pengiriman terbesar kedua di Cina, SF Express telah meningkatkan perekrutan untuk posisi kurir.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Shelma Rachmahyanti

        Bagikan Artikel: