Publik Gak Puas sama Maruf Amin, PAN: Wajar, Porsinya Sangat Sedikit. Cuma Tampil di Acara Keagamaan
Tingkat kepuasan publik terhadap Wakil Presiden Ma'ruf Amin masih rendah dengan angka di bawah 50 persen. Data ini merujuk hasil riset lembaga survei Indo Barometer yang dirilis pada Minggu (16/2/2020).
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay menilai wajar publik belum puas dengan kinerja Ma'ruf. Sebab, selama ini kinerja Ma'ruf belum terlalu terlihat karena masih dominan Jokowi.
"Jadi, saya kira wajar saja jika kepuasan pada Ma'ruf Amin lebih rendah. Pasalnya, dalam banyak kegiatan pemerintah, Jokowi masih jauh lebih dominan. Ma'ruf Amin memang masih belum kelihatan peran strategisnya dalam melaksanakan program pemerintah," kata Saleh kepada wartawan, Senin (17/2/2020).
Baca Juga: Prabowo Menteri Paling Populer, Faktor Capres atau Andil Jokowi?
Menurut dia, sejauh ini, Ma'ruf jarang terlihat tampil di hadapan publik dan masih lebih sering jajaran menteri yang menjadi sorotan publik. Selain itu, Jokowi juga tak terlibat langsung dalam eksekusi program.
"Kalau mau jujur, Ma'ruf Amin bisa jadi lebih jarang muncul dibandingkan dengan beberapa menteri yang ada. Katakanlah, misalnya, seperti menteri BUMN, menteri PUPR, Pertanian, perhubungan, dan lain-lain. Mungkin karena memang Ma'ruf tidak terlibat langsung dalam eksekusi program-program yang ada," jelasnya.
Selama ini, Ma'ruf dinilai hanya tampil pada acara seremonial yang bersifat keagamaan. Sedangkan, acara yang bersifat untuk pembangunan fisik dan infrastruktur, kehadiran Ma'ruf masih tergolong sedikit.
"Jadi, mungkin sudah bagi tugas dengan presiden. Saya dengar, salah satu tugas wakil presiden adalah fokus dalam bidang program deradikalisasi. Kalau itu, tentu porsinya sangat sedikit," ujar Saleh.
Sebelumnya, tingkat kepuasan publik terhadap kerja Maruf Amin dalam 100 hari pemerintahan adalah sebesar 49,6 persen. Terdiri dari publik yang merasa sangat puas 5,9 persen dan cukup puas 43,7 persen.?
Baca Juga: Jokowi Ogah ke Kediri Takut Lengser, PDIP Bawa-bawa Nama Soeharto
Sedangkan, 37,5 persen merasa tidak puas dan 12,9 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
Direktur Eksekutif Indo Barometer, Qodari mengatakan hasil kepuasan Wapres Maruf tersebut berbeda saat Jusuf Kalla menjadi wakil dari Jokowi pada 2014 lalu. Dalam survei nasional pada 15-25 Maret 2015 mencatat kepuasan publik terhadap JK mencapai 53,3 persen. Tidak terlalu jauh dengan kepuasan pada Jokowi disurvei yang sama pada 2015 itu sebesar 57,5 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: