Salah satu topik skandal paling menonjol dari Facebook adalah soal privasi. Bahkan Facebook pernah didenda USD 5 miliar dari Federal Trade Commission. Dalam buku terbaru soal kebangkitan raksasa internet, "Facebook: The Inside Story," editor dan penulis Steven Levy menjelaskan bagaimana pendekatan Mark Zuckerberg terhadap privasi, terutama di masa-masa awal Facebook.
Namun, buku tersebut dianggap meninggalkan satu pertukaran pesan instan yang sangat penting yang bakal menunjukkan pandangan privasi Zuckerberg secara tidak langsung.
Baca Juga: Heboh! Mark Zuckerbeg Didesak Mundur dari Facebook sama Aktivis Politik! Kenapa, Nih?
Dilansir dari Business Insider di Jakarta, Rabu (26/2/2020) pada tahun 2003, ketika Zuckerberg masih di Harvard dan bereksperimen dengan jejaring sosial online, ia memutar situs lelucon yang disebut "Facemash" yang memperlihatkan gambar teman sekelas dan meminta siswa untuk memilih siapa yang paling menarik.
Zuckerberg pun dikabarkan meretas ke dalam sistem komputer universitas untuk mengunduh foto-foto tanpa persetujuan dari siswa mana pun.
Administrator dengan cepat memutus akses internet Zuckerberg dan mengancam akan mengeluarkannya, tulis surat kabar sekolah, The Harvard Crimson saat itu. Setelah itu, Crimson juga menulis menggiring soal Zuckerberg yang kurang peduli terhadap privasi siswa.
"Zuckerberg membawa editorial itu ke dalam hati, dan bersumpah untuk menjadikan privasi sebagai komponen inti" dari jaringan media sosial yang sedang ia kerjakan dengan tenang, tulis Levy.
Namun, setahun kemudian, Zuckerberg meretas email jurnalis mahasiswa di Crimson dengan mengakses informasi login Facebook mereka. Cerita tersebut pertama kali dilaporkan oleh Business Insider.
Tak lama setelah meluncurkan "The Facebook" dari kamar asramanya, Zuckerberg mengirim pesan-pesan berikut kepada seorang teman, awalnya dilaporkan oleh Business Insider pada tahun 2010. Berikut isi percakapannya:
Zuckerberg: Ya, jadi jika Anda membutuhkan informasi tentang siapa pun di Harvard
Zuckerberg: Tanyakan saja.
Zuckerberg: Saya punya lebih dari 4.000 email, gambar, alamat, SNS
[Redacted Friend's Name]: Apa? Bagaimana Anda mengaturnya?
Zuckerberg: Orang-orang baru saja mengirimkannya.
Zuckerberg: Saya tidak tahu mengapa.
Zuckerberg: Mereka ?percaya padaku?
Zuckerberg: Ke*arat bodoh.
Percakapan tersebut menunjukkan bahwa sikap Zuckerberg terhadap privasi dianggap kurang sopan di masa-masa awal Facebook. Namun, penulis buku Levy tidak menarik hal yang sama.
"Jika Anda berbicara tentang Facebook pada tahun 2020, ada nilai terbatas untuk menahan email dari ketika ia berusia 19," kata Levy kepada Business Insider melalui telepon, menjelaskan keputusannya untuk tidak menuliskan insiden itu dari buku.
Zuckerberg mengatakan kepada Levy bahwa dia menyesali pesan-pesan itu dan menganggap tidak dewasa. Dia juga menyatakan frustrasi dalam sebuah teks kepada Levy.
"Pesan instan dan email lama dari sejak saya kecil terus muncul di luar konteks."
Hingga kini, Mark Zuckerberg dan Facebook masih belum memberikan komentar terakit hal tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: