Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        IHSG Terkoreksi Lebih dari 1,20 Persen

        IHSG Terkoreksi Lebih dari 1,20 Persen Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Temuan kasus corona pertama di Indonesia turut menginfeksi pasar modal domestik. Mengawali perdagangan sesi II, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi lebih dari 1,20% dan terus bergerak dengan kecenderungan melemah.

        Selain membuat IHSG terkoreksi mendalam, diumumkannya dua orang terinfeksi di Indonesia telah mampu membuat aktivitas perdagangan di pasar modal berjalan sepi. Aktivitas jual-beli saham tidak terlalu ramai, di mana hanya tercatat net buy asing senilai Rp30,24 miliar dan net sell domestik senilai Rp2,22 miliar. Namun, jika dikalkulasikan dalam sepekan, net sell asing dan domestik masing-masing mencapai Rp3,63 triliun dan Rp3,37 triliun. 

        Baca Juga: Corona Jebol Gawang Indonesia, Rupiah Meronta-Ronta!

        Baca Juga: Korea Selatan Alami Lonjakan Kasus Corona, Deretan Perusahaan Konglomeratnya Kena Imbas Serius!

        Sebagian besar nilai jual bersih itu didapat pelaku pasar dari saham-saham bank BUKU IV yang tercatat di bursa. Dilansir dari RTI, hingga siang ini ada tiga saham bank BUKU IV yang paling paling menjadi ladang cuan investor, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

        Asal tahu saja, sampai dengan awal sesi II, dana segar yang ditarik asing dari saham BBRI nilainya mencapai Rp124,8 miliar atau setara dengan Rp1,27 triliun dalam sepekan. Alhasil, sebagai saham dengan catatan net sell paling tinggi, saham BBRI terkoreksi sedalam 3,34% ke level Rp4.050 per dolar AS.

        Baca Juga: Jokowi: 2 Orang di Indonesia Positif Corona, Pasar Modal Langsung Terinfeksi dan Ambruk Parah!

        Mengekor BBRI, saham BBCA berada di posisi kedua teratas sebagai saham paling banyak dilepas asing dengan catatan net sell sebesar Rp86,2 miliar atau setara dengan Rp804,02 miliar dalam sepekan. Koreksi saham BBCA pun tidak dapat dihindari, di mana saham dengan kapitalisasi pasar terbesar itu terdiskon 2,62% ke level Rp30.625 per saham.

        Sementara itu, nilai jual bersih asing atas saham BBNI nilainya mencapai Rp27,7 miliar atau setara dengan Rp378,93 miliar dalam sepekan. Adapun perihal diskon, saham BBNI menjadi yang paling besar di antara dua lainnya, yakni mencapai 4,98% ke level Rp6.675 per dolar AS.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: