Kerasukan Mantra The Fed, Emas Global dan Emas Antam Bikin Geleng-Geleng! Mahalnya Gak Ketolongan!
Keberuntungan lagi-lagi berpihak pada instrumen investasi andalan pelaku pasar, yakni emas. Dengan kekhawatiran global terhadap virus corona yang meningkat dan ditambah dengan kebijakan pengkasan suku bunga The Fed, harga emas global di pasar spot terus mengalami kenaikan singifikan.
Dilansir dari RTI, sejak kemunculan virus corona pada Desember 2019 atau selama tiga bulan lalu, harga emas di pasar spot mengalami kenaikan sebesar 10,92%. Rekor tertinggi pun beberapa kali terpecahkan, di mana rekor terakhir yang dicapai berada pada level US$1.686,60 per ounce, tertinggi sejak tahun 2013.
Baca Juga: The Fed Diskon Suku Bunga: Dolar AS Gak Laku, Rupiah Jadi Nomor Satu!
Baca Juga: The Fed Ngaku Virus Corona Bikin Ekonomi Global Terancam, Suku Bunga Terpaksa Dipangkas Dalam-Dalam!
Gerak harga emas yang ekspansif berlangsung hingga hari ini, Rabu (4/03/2020). Beberapa menit lalu, harga emas di pasar spot mengalami kenaikan hingga ke level US$1.652,40 per ounce. Adapun sampai pukul 10.35 WIB, harga emas terapresiasi 0,14% ke level US$1.641,80 per ounce.
Tak mau kalah kinclong dari emas global, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) juga mengalami kenaikan signifikan pada perdagangan hari ini hingga kembali mencetak rekor tertinggi dalam sejarah. Dilansir dari laman resmi logammulia.com, harga emas Antam dibanderol dengan harga Rp827.000 per gram, naik Rp12.000 dari harga kemarin yang berada di level Rp815.000 per gram.
Baca Juga: Maju Tak Gentar! Virus Corona Gak Bikin Kilau Emas Global Pudar, Justru Makin Bersinar!
Berikut adalah daftar harga emas Antam pada perdagangan Rabu (04/03/2020).
1 gram Rp827.000
2 gram Rp1.603.000
3 gram Rp2.383.000
5 gram Rp3.955.000
10 gram Rp7.845.000
25 gram Rp19.505.000
50 gram Rp38.935.000
100 gram Rp77.800.000
250 gram Rp194.250.000
500 gram Rp388.300.000?
1.000 gram Rp766.600.000
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih