The Fed Ngaku Virus Corona Bikin Ekonomi Global Terancam, Suku Bunga Terpaksa Dipangkas Dalam-Dalam!
Bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) terpakasa mengambil langkah ekstrem dengan memangkas suku bunga cuan dalam-dalam sebesar 50 basis poin (bps) menjadi kisaran 1% hingga 1,25%. Hal itu menjadi langkah darurat yang diambil The Fed untuk melindungi perekonomian terbesar di dunia dari ancaman krisis akibat virus corona.
Ketua The Fed, Jerome Powell, menilai bahwa virus corona menimbulkan risiko yang besar terhadap perekonomian global. Meski sejauh ini fundamental ekonomi AS masih kuat dan dengan adanya risiko tersebut, The Fed merasa bahwa pemangkasan suku bunga harus dilakukan secapat mungkin.
Baca Juga: Good Job Pak Perry! Berkat BI, Rupiah Bertenaga Lawan Dolar AS dan Jadi Top 3 Asia!
"Fundamental ekonomi AS tetap kuat. Namun, virus corona menciptakan risiko bagi aktivitas ekonomi. Dengan risiko ini dan tujuan untuk mencapai penciptaan lapangan kerja yang maksimal serta menjaga stabilitas harga. Federal Open Market Committee (FOMC) memutuskan untuk menurunkan tingkat suku bunga menjadi 1% hingga 1,25%," tegas Powell seperti dilansir dari Reuters, Jakarta, Rabu (4/03/2020).
Asal tahu saja, pemangkasan suku bunga kali ini merupakan langkah darurat pertama yang diambil The Fed sejak terjadinya puncak krisis keuangan AS pada tahun 2008 silam. Bagaimana tidak, keputusan perihal kebijakan suku bunga ini seharusnya baru akan dibicarakan The Fed pada 17-18 Maret 2020 mendatang, namun hal itu harus dipercepat untuk mencegah terjadinya resesi ekonomi akibat virus corona.
Baca Juga: The Fed Dovish, Rupiah Meringis!
Menurut kacamata Powell, saat ini sudah ada sinyal kuat bahwa virus corona akan membebani ekonomi AS untuk beberapa waktu ke depan. Meski begitu, Powell yakin bahwa The Fed akan mengambil tindakan yang mendukung bagi perekonomian AS, salah satunya adalah dengan pemangkasan suku bunga acuan ini.
"Kami melihat risiko pada prospek ekonomi dan memilih untuk bertindak. Saya tahu bahwa ekonomi AS kuat. Saya sepenuhnya berharap bahwa kita akan kembali ke pertumbuhan yang solid dan pasar tenaga kerja yang solid juga," sambungnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih