Penjualan produk Dettol dan Lysol melonjak karena penyebaran wabah virus corona yang terus berlanjut. Hal ini lantaran desinfektan dipandang sebagai perlindungan terhadap penyebaran penyakit virus corona, meski efektivitasnya belum terbukti secara ilmiah.
Di China, permintaan gel tangan bermerek Dettol melebihi pasokan, ujar pemilik Dettol, Reckitt Benckiser.
Baca Juga: Cegah Corona, Perusahaan Fintech Milik Jack Dorsey Lakukan Wawancara Kerja Lewat Video
Kekurangan bahkan terjadi ketika pasar global merosot untuk hari keenam, lebih dari 3%.
"Kami melihat beberapa peningkatan permintaan untuk produk-produk Dettol dan Lysol dan bekerja untuk mendukung otoritas dan agen kesehatan terkait, termasuk melalui sumbangan, informasi dan pendidikan. Kami memang melihat peningkatan aktivitas online untuk konsumen kami di China," kata pemilik Dettol, Reckitt Benckiser.
Dia menambahkan perusahaan telah "melihat beberapa gangguan pada saluran ritel dan distribusi dan memasukkan produk ke pasar", yang berarti pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan seimbang.
Mencuci tangan dengan sabun menurut pakar kesehatan adalah salah satu upaya kesehatan utama yang dipromosikan oleh pemerintah dalam menghadapi wabah virus corona. Dettol dan Lysol adalah dua disinfektan terkemuka di dunia.
Hingga kini, virus ini telah terkonfirmasi positif di lebih dari 70 negara di dunia. Berdasarkan data real time yang dikumpulkan oleh John Hopkins University, jumlah kasus terkonfirmasi di seluruh dunia telah mencapai 91.113 kasus.
Dari jumlah kasus yang dilaporkan, tercatat 3.118 kematian dan 48.134 pasien sembuh.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: