Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ada Ribuan Perusahaan Jepang Bisa Sampai Berusia 100 Tahun, Rahasianya. . .

        Ada Ribuan Perusahaan Jepang Bisa Sampai Berusia 100 Tahun, Rahasianya. . . Kredit Foto: Ybox
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Terdapat ribuan perusahaan di Jepang yang bisa bertahan hingga satu abad atau 100 tahun. Namun pertanyaannya, mengapa Jepang memiliki bisnis yang bertahan begitu lama??

        Bahkan, di era yang identik dengan perkelahian antara perusahaan startup yang bersaing secara kilat, apa yang dapat diajarkan bisnis-bisnis lawas Jepang tersebut?

        Dilansir dari Okezone, Rabu (4/3/2020) dekan sekaligus profesor di Graduate School of Management Universitas Kyoto, Yoshinori Hara, menyebut entitas yang berusia tua itu, yang setidaknya telah berdiri selama 100 tahun, dikenal dengan istilah 'shinise' yang secara harafiah berarti 'toko lawas'.

        Baca Juga: Cegah Corona, Perusahaan Fintech Milik Jack Dorsey Lakukan Wawancara Kerja Lewat Video

        Hara telah bekerja di Sillicon Valley selama satu dekade, ia berkata bahwa perusahaan Jepang menekankan kesinambungan ketimbang target memaksimalkan profit. Itulah alasan mengapa begitu banyak bisnis di Jepang terus bertahan.

        "Di Jepang, pemikirannya lebih pada bagaimana kita dapat mewariskan perusahaan ini kepada keturunan kita, anak-cucu kita," tuturnya.

        Di Tsuen Tea, Tsuen menyebut banyak teman masa kecilnya di Kyoto juga lahir di keluarga yang menjalankan bisnis berusia ratusan tahun. Baginya, mengambil alih usaha keluarga bukanlah sebuah pertanyaan.

        "Bukan bisnis keluarga yang saya mulai. Saya menjalankan usaha yang dimulai pendahulu saya. Jika saya tidak mengambil alih, warisan itu akan berakhir," tuturnya.

        "Saat kamu masih kecil, saat beraktivitas di taman kanak-kanak dan sekolah dasar, kami ditanya tentang cita-cita masa depan. Saya kira jawaban saya waktu itu adalah melanjutkan bisnis keluarga. Itu alamiah," kata Tsuen.

        Kota-kota di Jepang telah ada sejak berabad-abad lalu, jadi barangkali tidak mengherankan melihat ada perusahaan lawas. Namun Innan Sasaki, asisten profesor di sekolah bisnis University of Warwick yang meneliti tentang umur panjang bisnis Jepang, menilai ada alasan lain di balik fenomena ini.

        "Secara umum, kami rasa ini karena orientasi jangka panjang: budaya menghargai tradisi dan pendahulu, dikombinasikan dengan fakta bahwa Jepang adalah negara kepulauan yang dulu jarang berinteraksi dengan negara lain," ujarnya.

        Sasaki juga merujuk pada hasrat orang-orang Jepang memaksimalkan yang mereka miliki selama mungkin, salah satunya menjaga keberadaan perusahaan lawas.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: