Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dukung Program Kementan, Akademisi Universitas Brawijaya Anggap Mampu Angkat Moral Petani

        Dukung Program Kementan, Akademisi Universitas Brawijaya Anggap Mampu Angkat Moral Petani Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan peningkatan sumber daya manusia melalui program Pertanian Masuk Sekolah (PMS).

        Kementan juga membuat Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) dan pusat data Agriculture War Room sebagai upaya peningkatan produksi menuju pertanian Maju, Mandiri dan Modern.

        Melalui hal tersebut, Wakil Dekan Akademik Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Dr. Sujarwo mendukung penuh berbagai langkah Kementan dalam membangun Kostratani, AWR dan program PMS. Beliau menganggap program itu mampu mengangkat moral petani dan daya saing yang sehat dalam pasar.

        Baca Juga: Apresiasi Langkah Kementan, Pengamat dan Akademisi: Terobosan Mentan Syahrul Cerdas

        "Program-program itu sangat baik karena mengangkat moral para petani kita. Saya juga mendukung PWMP (pengembangan wirausaha muda pertanian) sebagai upaya pemerintah dalam membangun SDM unggul di bidang pertanian. Sebab Hadirnya pemuda tani dalam platform bisnis akan sangat dibutuhkan," ujarnya.

        Berkaitan dengan program PMS, Sujarwo berharap ke depan Indonesia memiliki banyak generasi unggul dan juara-juara di bidang bisnis pertanian berbasis kerakyatan. Program PMS juga harus mampu menjadi penarik minat anak muda lainya untuk terjun langsung ke sektor pertanian.

        Adapun sebagai bentuk dukungan pada program-program Kementan, Sujarwo mengaku bahwa saat ini fakultas pertanian Universitas Brawijaya Malang memasukan kelembagaan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) sebagai destinasi magang para mahasiswa.

        "Ini kami lakukan untuk mendata akurasi kelompok tani dan mengklasifikasikan kelompok tani untuk mengklasifikasikan kategori desa. Termasuk juga P4S dan Kelompok tani maju. Jadi kita pacu kelembagaan mereka dengan IT yang ada," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: