Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BBRI dan BMRI Catat Net Buy Tertinggi

        BBRI dan BMRI Catat Net Buy Tertinggi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kinerja pasar modal domestik mulai pulih sejak ada kelonggaran dari pihak otoritas kepada emiten untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham tanpa harus menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terlebih dahulu. Alhasil, arus modal yang sebelumnya menguap, perlahan mulai kembali masuk ke pasar saham

        Dilansir dari RTI, hingga pukul 10.50 WIB, akumulasi nilai beli bersih asing yang masuk ke pasar modal mencapai Rp25,03 miliar. Angka tersebut masih relatif kecil jika dibandingkan dengan net sell yang menguap dari bursa sepanjang pekan ini, yakni mencapai Rp1,78 triliun. 

        Baca Juga: Xi Jinping Blusukan ke Wuhan, Orang Ini Lantang: Benar-Benar Pahlawan, Bagai Suar dalam Kegelapan!

        Asal tahu saja, sebagian dana segar yang masuk ke bursa pada hari ini mengalir kepada dua saham perbankan yang juga diminta Menteri BUMN, Erick Thohir, untuk melakukan buyback saham, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

        Baca Juga: Dolar AS Babak Belur, Rupiah Nikmati Nasib Mujur!

        Kedua saham bank pelat merah itu terpantau ramai dikoleksi oleh pelaku pasar sepanjang sesi pertama. Alhasil, keduanya bertengger di posisi pertama dan kedua teratas sebagai saham dengan capaian net buy paling tinggi.

        Akumulasi beli bersih atas saham BRI nilainya mencapai Rp96,62 miliar yang akhirnya membuat saham tersebut terapresiasi tinggi hingga 3,07% ke level Rp4.020 per saham. Kemudian, di posisi berikutnya ada saham Bank Mandiri dengan capaian net buy sebesar Rp24,17 miliar dan terapresiasi hingga 1,45% ke level Rp6.975 per saham.

        Baca Juga: OJK Perintahkan Bursa Bekukan Perdagangan Bila . . .

        Berbeda dengan BRI dan Mandiri yang tengah dipeluk erat oleh pelaku pasar, saham bank swasta dengan kapitalisasi terbesar, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) justru ramai dilepas asing. Hingga berita ini dimuat, keuntungan jual atas saham BCA mencapai Rp5,64 miliar. Kendati begitu, saham BCA masih terapresiasi 0,17% ke level Rp29.675 per saham.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: