Untuk mengatasi penyebaran corona di Jawa Tengah, Gubernur Ganjar Pranowo menambah 46 rumah sakit. Ia juga terus bekerja sama dengan pemerintah pusat dan kabupaten/kota, serta mengajak ilmuwan dan pengusaha untuk melawan virus itu.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan 13 rumah sakit sebagai rujukan perawatan pasien virus corona. Setelah melihat perkembangan kasus di Indonesia, Jawa Tengah khususnya, Ganjar lantas menambah kekuatan di sektor medis.
"Jawa Tengah sudah menyiapkan 13 rumah sakit dengan ruang isolasi yang ada dan hari ini kita tambahkan 46 rumah sakit untuk mem-backup. Jadi saya berharap masyarakat tetap tenang," kata Ganjar, Sabtu (14/3/2020).
Baca Juga: Duh! Gegara Corona, Pak Ganjar Dicuekin Investor, Sabar Ya Pak!
Untuk update kasus, Ganjar mengatakan, telah intens berkomunikasi dengan pemerintah pusat maupun kabupaten/kota. Karena rawan resistensi, menurut Ganjar, seluruh lapisan pemerintahan mesti bersatu padu menghadapi COVID-19, baik dalam menyajikan data maupun penanganan.
"WHO sudah menyampaikan bahwa ini sudah ditetapkan sebagai Pandemi. Kita butuh gotong-royong. Dunia pun menghadapi ini dengan kekuatan yang dimiliki, kita mesti berkontribusi. Negara bertanggung jawab atas semua ini," kata Ganjar.
Gubernur mewanti-wanti agar masyarakat tidak lagi mengeluarkan kalimat-kalimat nyinyir apalagi memproduksi hoaks. Karena persebaran informasi yang salah akan membuat situasi lebih buruk dan semakin membuat panik. Lebih baik, kata Ganjar, masyarakat turut melakukan kampanye pola hidup sehat. Terlebih para tokoh agama dan tokoh masyarakat.?
"Kita mesti bersatu, hilangkan hoaks, hilangkan nyinyir. Kita butuh kekuatan. Apa yang terjadi di Indonesia dan dunia jadi tanggung jawab kita. Mari kita melawan dengan baik," katanya.
Selain itu, Ganjar juga mengharap keterbukaan informasi para pengusaha. Karena, selain kesehatan yang jadi perhatian serius Ganjar adalah aspek ekonomi. Keterbukaan tersebut meliputi kendala dan kondisi yang dihadapi saat ini.
"Yuk kita atur bareng-bareng agar semua bisa tetap hidup. Agar semua saling memperhatikan karena ini masa depan kita, karena ini kehidupan kita bersama," katanya.
Khusus untuk pengusaha masker maupun farmasi, Ganjar mengimbau jangan menaikkan harga. Kalaupun ada kesulitan bahan baku, Ganjar siap menggandeng ilmuwan untuk turut serta memikirkan hal tersebut.
"Mari kita ngomong dengan perguruan tinggi, dengan lembaga riset yang kita miliki. Mari kita produksi sebanyak-banyaknya. Ini adalah momentum kita untuk bangkit bersama dan kita harus bergandengan tangan," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: