Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Horor! Maju Kena Mundur Kena, Global Paksa Rupiah Angkat Tangan!

        Horor! Maju Kena Mundur Kena, Global Paksa Rupiah Angkat Tangan! Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tekanan global terhadap nilai tukar rupiah semakin menakutkan. Seteah terusir ke level Rp15.000, pergerakan rupiah terdorong hingga mendekati level Rp15.100 per dolar AS. Sampai dengan pukul 12.58 WIB, rupiah terdepresiasi sedalam -0,90% ke level Rp15.060 per dolar AS, level terdalam selama setahun terakhir.

        Baca Juga: What! Tembus Rp15.000 dan Jadi Mata Uang Terbawah Asia dan Dunia, Rupiah Kalang Kabut!

        Rupiah tak punya cukup tenaga untuk melawan. Terlebih lagi, saat ini Indonesia tengah berjuang menghadapi virus corona yang jumlah kasusnya terus meningkat dari waktu ke waktu. Umpama ungkapan?maju kena mundur kena, rupiah tak hanya tertekan oleh dolar AS, tetapi juga oleh tiga mata uang global lainnya, yakni dolar Australia (-0,72%), poundsterling (-0,99%), dan euro (-1,01%).

        Baca Juga: Geger Corona, Kejagung Lanjut Berburu Aset Benny Tjokro! Hasilnya Wow!

        Asal tahu saja, performa rupiah di tingkat regional pun sama nelangsanya. Bagaimana tidak, rupiah kini resmi menjadi mata uang terlemah kedua di Asia karena hanya unggul tipis terhadap won (0,08%). Benar, rupiah terpaksa 'angkat tangan' untuk melawan pasukan Asia yang meliputi yuan (-0,99%), dolar Hong Kong (-0,88%), baht (-0,88%), dolar Singapura (-0,88%), yen (-0,43%), dolar Taiwan (-0,34%), dan ringgit (-0,20%).

        Untungnya, rupiah bukan satu-satunya mata uang Benua Kuning yang tertekan secara global. Paling tidak, masih ada dolar Taiwan, won, dan yen yang juga bertekuk lurut terhadap dolar AS. Hanyalah baht, dolar Singapura, dolar Hong Kong, dan yuan yang masih mampu unggul terhadap mata uang Paman Sam itu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: