Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lah Kok Jubir Covid-19 Bilang Boleh Mudik? Katanya yang Penting...

        Lah Kok Jubir Covid-19 Bilang Boleh Mudik? Katanya yang Penting... Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
        Warta Ekonomi -

        Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, mengimbau kepada masyarakat yang pulang kampung alias mudik agar tetap melaksanakan protokol keselamatan dengan metode yang benar sehingga tidak menulari atau tertular virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19.

        Hal itu disampaikan Yuri di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Jakarta, Jumat, 27 Maret 2020 sebagaimana rilis yang disampaikan Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.

        "Tidak apa-apa," kata Yuri soal pulang kampung itu.

        Namun Kementerian Perhubungan sebelumnya sudah mengatakan bahwa pulang kampung alias mudik Lebaran akan dilarang. Pemerintah sedang mempersiapkan sistem reward dan punishment.

        Yurianto mengatakan pemerintah mengingatkan segala aktivitas masyarakat terutama yang sedang pulang kampung agar tetap dapat melakukan physical?distancing atau jaga jarak fisik satu sama lain sehingga menekan risiko penularan Corona COVID-19.?

        "Ya jangan dekat-dekat, physical distance, itu fondasi dasarnya. Kalau kembangin rumah fondasinya itu (jaga jarak), terserah mau pakai tembok, pakai bata, fondasinya itu," katanya.

        Inti dari fondasi itu, lanjut Yuri, adalah untuk menjaga agar yang sehat tetap sehat tidak tertular. Dalam hal ini fondasi tetap harus terus dijaga karena tidak ada jaminan untuk daerah yang tidak terjangkit virus SARS-CoV-2 tidak memiliki risiko penularan COVID-19.

        "Jaga jarak pada setiap komunikasi jadi penting, droplet atau percikan ludah atau lendir saat bersin batuk bisa sejauh 1,5 meter menyebar. Jarak itu yang kita jaga. Kurang lebih itu kita pertahankan. Siapapaun mereka yang bawa virus ini tidak nampak sebagai orang sakit," kata dia.

        "Fokus kita jaga jarak. Di sini muncul bekerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah dari rumah. Tidak semua orang memiliki kekebalan tubuh yang baik. Kalau yang tertular orang tua, saudara punya penyakit kronis mendahului, maka dampaknya sangat berat fatal," kata Achmad Yurianto.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: