Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jiayou Rupiah! Dolar AS Tumbang, Rupiah Sang Pemenang!

        Jiayou Rupiah! Dolar AS Tumbang, Rupiah Sang Pemenang! Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Nilai tukar dolar AS bergerak variatif dengan kecenderungan tertekan di hadapan mata uang global. Dengan keterbatasan amunisi, dolar AS unggul terhadap euro, poundsterling, dolar Kanada, franc, dolar Hong Kong, yen dan dolar Singapura. Selebihnya, mata uang Paman Sam itu tumbang di hadapn dolar Australia, dolar New Zealand, yuan, won, baht, dolar Taiwan, dan rupiah.

        Baca Juga: Astaga Naga! Dolar AS Membabi Buta: Rupiah Tubruk Sana Tubruk Sini, Terambruk Sedunia!

        Tumbangnya dolar AS tentu menjadi kesempatan emas bagi rupiah untuk meraih kemenangan. Meski kala pembukaan pasar spot Selasa (31/03/2020) rupiah stagnan di level Rp16.338 per dolar AS, tak butuh waktu lama bagi rupiah untuk berbalik menekan.

        Hingga pukul 09.52 WIB, rupiah terapresiasi setinggi 0,20% ke level Rp16.305 per dolar AS. Angka tersebut sekaligus menjadi level tertinggi yang dicapai rupiah pada hari ini. Asal tahu saja, dalam beberapa waktu terakhir, rupiah bergerak dengan tren penguatan hingga terapresiasi 1,13% dalam waktu sepekan.?

        Baca Juga: Roda Selalu Berputar: Sempat Terbabak Belur Sejagat Raya, Nasib Dolar AS Kini Berbanding 180 Derajat

        Tak berpuas diri, Sang Garuda pun menekan tiga mata uang global lainnya, yakni dolar Autralia (0,04%), euro (0,34%), dan poundsterling (0,89%). Dengan apresiasi tersebut, rupiah kini berada di klasemen atas sebagai salah mata uang paling perkasa di dunia.?

        Pergerakan rupiah di Asia pun terbilang baik dengan menempati posisi ketiga teratas setelah won (-0,15%) dan ringgit (-0,11%). Adapun di hadapan mata uang lainnya, rupiah mampu unggul jauh, yakni di hadapan yen (0,75%), dolar Hong Kong (0,24%), dolar Singapura (0,22%), dolar Taiwan (0,22%), baht (0,12%), dan yuan (0,09%).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: