Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Berbeda dari Fadli Zon, Orang Gerindra Ini Setuju Jokowi Tinju Corona Pakai Darurat Sipil

        Berbeda dari Fadli Zon, Orang Gerindra Ini Setuju Jokowi Tinju Corona Pakai Darurat Sipil Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengaku setuju dengan kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berencana menerapkan darurat sipil sebagai upaya menanggulangi virus corona atau Covid-19 di Tanah Air.

        Menurutnya, dengan diterapkan darurat sipil maka pemerintah daerah tidak lagi membuat kebijakan sendiri-sendiri dalam menangani Covid-19. Bahkan, sambung dia, darurat sipil dinilai bisa mendisiplinkan rakyat dalam menanggulangi virus corona.

        Arief menegaskan bahwa darurat sipil dapat dikendalikan dengan memberikan mandat ke TNI. "Segera presiden keluarkan Instruksi Presiden untuk memberlakukan darurat sipil dan memberi mandat pada TNI untuk menjalankan penerapan darurat sipil di seluruh Indonesia," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (31/3/2020).

        Baca Juga: Waduh! Presiden Negara Ini Ikutan Sebar Hoaks Covid-19

        Baca Juga: Duh, Pria China yang Amnesia 30 Tahun Sembuh Setelah Lihat Berita Pandemi Corona

        "Karena hanya TNI yang bisa menjalankan Instruksi Presiden dalam menjalankan darurat sipil. Saya mendukung presiden dalam memberlakukan darurat militer," tegasnya.

        Lebih lanjutnya, ia menjelaskan bahwa darurat sipil bukanlah suatu bentuk keotoriteran presiden, namun suatu langkah yang tegas untuk menanggulangi Covid-19.

        Berbeda dengan Fadli Zon yang sebelumnya dengan tegas menolak rencana Presiden Jokowi untuk menerapkan darurat sipil.

        Menurutnya, dengan menerapkan darurat sipil, Presiden Jokowi telah keliru menggunakan aturan untuk mengatasi persoalan pandemi corona.

        "Memang harus ditolak darurat sipil. Salah pakai aturan. Diagnosis salah, pasti obat salah," tulisnya dalam akun Twitter seperti dikutip di Jakarta, Senin (30/3/2020).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: