Bisnis Rugi Miliaran Rupiah, Anang Hermansyah Tetap Usaha Beri THR ke Karyawan
Corona telah berdampak negatif terhadap berbagai lini ekonomi, termasuk bisnis individual. Anang Hermansyah jadi salah satu pihak yang bisnisnya merugi akibat pandemi itu.
Tak sedikit, menurutnya kerugian dari satu bisnis miliknya berpotensi mencapai angka miliaran rupiah.
"Iya rugi. Kalau bicara rugi, kita rugi secara bisnis. Kalau aku bilang (nominal), anggap aja di Lumiere itu satu bulan bisa sampai... let's say Rp2 M saja, kita hilang 50 persen aja sudah hilang separuh," ujar Anang Hermansyah.
Baca Juga: Sidang Isbat di Tengah Wabah Corona, Kemenag Pilih Metode Baru!
Meski mengaku tetap menggaji karyawan sebesar 2/3 berdasarkan kesepakatan bersama, suami dari Ashanty ini tak lantas berlega hati. Pasalnya, semakin dekatnya momen lebaran, membuatnya harus berpikir mengenai cara bagaimana ia bisa memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk para karyawannya.
"Ya itulah, jadi THR kita lagi mencari solusi. Makanya 2 minggu ke depan, mudah-mudahan 10 hari ke depan keadaan bisa terkendali dengan baik," jelasnya.
"Kalau memang di Jakarta itu menurun, dalam artian penyembuhan bertambah banyak, kematian bisa ditahan, dan kasus baru corona menjadi turun, ini kan berarti arah menuju perbaikan mulai terjadi. Nah kemungkinan untuk membuka online saja bisa terjadi, kita coba buka online aja tidak ada dine-in. Tapi sambil melihat keadaan 2 minggu ke depan seperti apa," sambungnya.
Kendati demikian, hingga kini bapak dari Aurel, Azriel, Arsy, dan Arsya ini masih belum juga dapat memastikan soal pemberian THR kepada para karyawannya. Meski begitu, Anang memastikan bahwa THR akan tetap menjadi hak yang sedang ia usahakan untuk bisa didapatkan oleh para pegawainya.
"Kita atur sedemikian rupa bagaimana cara pembagian THR itu dengan baik. Pasti melihat kinerja, melihat istilahnya rapor-rapor kemarin seperti apa, dan kami berhitung dengan baik untuk melanjutkan yang akan datang seperti apa. Tapi pasti ada. Kami akan tetap komitmen untuk memberikan THR," paparnya.
Sebagai seorang pemilik usaha, pelantun Separuh Jiwaku Pergi ini merasa kasihan dan tak tega jika para pegawainya tak mendapatkan bonus atas kerja keras mereka selama satu tahun belakangan. Terlebih, ia tak ingin egois dan mengatakan bahwa bisnis yang dibangunnya tak akan sukses tanpa bantuan para pegawai.
"Karena buat aku kasihan, keadaan yang seperti ini, kasihan. Bahaya. Kalau kita mau memikirkan sepihak kita doang, ya bisnis ini bukan hari ini doang, masih panjang. Nggak bisa begitu juga," ucapnya.
"Karena bisnis ini panjang, kita butuh teman-teman pegawai. Itulah yang tidak bisa kita putus sembarangan atau tidak bisa memberi insentif sembarangan. Bahwa apa pun juga, teman-teman pegawai harus dipikirkan, yang utama," tandanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: