Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa Itu Sovereign Bond?

        Apa Itu Sovereign Bond? Kredit Foto: Unsplash/Alexander Mils
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sovereign bond adalah obligasi negara yang merupakan instrumen utang khusus yang dikeluarkan oleh pemerintah. Obligasi negara dapat didenominasikan dalam mata uang asing atau mata uang domestik pemerintah.

        Dilansir dari Investopedia di Jakarta, Kamis (16/4/2020) kemampuan untuk menerbitkan obligasi dalam mata uang domestik cenderung menjadi kemewahan yang tidak dinikmati sebagian besar pemerintah.

        Baca Juga: Apa Itu Pivot Bisnis?

        Namun, semakin tidak stabilnya denominasi mata uang, semakin tinggi risiko yang dihadapi pemegang obligasi.

        Untuk memenuhi pengeluaran, pemerintah memiliki 2 opsi: untuk menaikkan pajak atau menerbitkan obligasi. Menaikkan pajak merupakan yang memiliki proses hukum yang panjang. Jadi, obligasi negara lebih disukai karena mirip dengan mengambil pinjaman dari pasar.

        Imbal hasil obligasi pemerintah adalah tingkat bunga yang dibayarkan pemerintah pada penerbitan obligasi. Negara-negara dengan ekonomi yang bergejolak dan tingkat inflasi yang tinggi harus menerbitkan pengembalian bunga yang lebih tinggi pada obligasi mereka dibandingkan dengan yang lebih stabil.

        Adapun hasil obligasi tergantung pada 3 faktor:

        1. Kelayakan Kredit

        Adalah kemampuan yang dirasakan negara-negara penerbit untuk membayar hutang mereka. Ini dapat diperoleh dari lembaga pemeringkat.

        2. Risiko Negara

        Faktor eksternal / internal seperti kerusuhan dan perang cenderung membahayakan kemampuan suatu negara untuk melunasi utangnya.

        3. Nilai Tukar

        Dalam kasus di mana obligasi diterbitkan dalam mata uang asing, fluktuasi nilai tukar dapat menyebabkan peningkatan tekanan pembayaran pada pemerintah yang menerbitkan.

        Selain itu, bank-bank sentral juga mengendalikan persediaan uang dalam perekonomian dengan menggunakan obligasi ini. Ketika pemerintah berada dalam mode ekspansionis, bank sentral akan mengembalikan utang dengan imbalan uang tunai untuk meningkatkan modal untuk pengeluaran.

        Dalam hal ini, bank berharap untuk memperlambat pertumbuhan dengan menjual lebih banyak sekuritas untuk mengambil likuiditas dari sistem.

        Pandemi virus corona menjadi momok menakutkan dunia. Tak hanya dalam krisis kesehatan tetapi juga sebagai krisis ekonomi global. Berbagai negara pun menggelontorkan stimulus besar-besaran. Seperti baru-baru ini Indonesia menjadi negara pertama di Asia yang menerbitkan sovereign bond sejak pandemi virus corona atau COVID-19 terjadi.

        Beberapa negara besar seperti Amerika Serikat, Jepang, dan China juga tak ragu menggelontorkan berbagai stimulus untuk mendorong perekonomiannya. Berikut detailnya:

        1. Amerika Serikat

        Presiden Donald Trump pun ikut menggelontorkan anggaran USD 2,1 triliun (Rp33.600 triliun) atau 10,5% dari PDB untuk menanggulangi Covid-19 di negaranya. Stimulus ini ditargetkan untuk pinjaman bagi dunia usaha di AS.

        2. China

        China, sebagai negara yang pertama-tama terkena wabah ini ini memberikan stimulus fiskal RMB 1,3 triliun atau 1,2% dari PDB untuk pembebasan pajak dan kontribusi jaminan sosial.

        3. Jepang

        Jepang juga telah mengumumkan paket stimulus baru senilai USD 1 triliun untuk meredam dampak ekonomi corona. Sebelumnya, Jepang menggelontorkan stimulus USD 4,1 miliar.

        4. Indonesia

        Indonesia sendiri menggelontorkan stimulus untuk mendorong perekonomian dari dampak pandemi ini. Tak tanggung-tanggung, stimulus yang digelontorkan pemerintah senilai Rp450 triliun atau 2,5% dari PDB.

        Pendanaan stimulus ini salah satunya berasal dari Global Bond sebesar USD 4,3 miliar dalam 3 bentuk surat berharga global yaitu Surat Berharga Negara (SBN) seri RI1030, RI 1050, dan RI0470.

        Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan ini merupakan penerbitan Global Bond terbesar yang pernah dikeluarkan dalam sejarah berdirinya Indonesia. Di antara negara kawasan, Indonesia menjadi negara pertama yang menerbitkan surat utang ini.

        Penerbitan global bond dalam mata uang dolar ini dilakukan untuk menjaga pembiayaan aman sekaligus menambah cadangan devisa bagi Bank Indonesia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: