Orang Gerindra: Refly Harun yang Berintegritas Dicopot, Eh Stafsus Bermasalah Dibela
Ketua DPP Partai Gerindra Iwan Sumule menanggapi pencopotan Refly Harun sebagai komisaris PT Pelabuhan Indonesia I atau Pelindo I (Persero) oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Menurutnya, pencopotan tersebut merupakan contoh dari kebodohan para pemimpin di negeri ini, merupakan contoh dari kebodohan para pemimpin di negeri ini. Terlebih, Refly Harun juga sebagai pakar hukum tata negara merupakan orang yang berintegritas tinggi.
“Ini contoh kebodohan pemimpin. Yang cerdas, jujur, dan berintegritas dicopot,” katanya, kepada wartawan, Senin (20/4/2020).
Baca Juga: Di Solo Muncul Ribuan Cacing, Kata Gerindra: Pak Jokowi Eling, Sadarlah...
Baca Juga: Refly Harun Dicongkel Erick dari Posisi Komut Pelindo I
Lanjut Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) pun membandingkan apa yang dilakukan pemimpin negeri kepada para staf khusus milenial yang belakangan menyita perhatian publik.
Diketahui, dugaan maladministrasi yang dilakukan oleh Staf Khusus Milenial Presiden Jokowi, Andi Taufan Garuda Putra, yang membuat surat dengan menggunakan kop Sekretariat Kabinet (Setkab) kepada para camat untuk menitipkan perusahaannya Amartha dalam giat relawan desa dan pemerintah hanya memaklumi.
Tak hanya itu, Stafsus presiden Adamas Belva Syah Devara juga dikritisi lantaran perusahaannya Ruangguru menjadi salah satu aplikator Program Kartu Prakerja dengan anggaran mencapai Rp 5,6 triliun.
“Stafsus milenial yang guncang kas negara kok malah dibela dan dipertahankan,” tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil