Direktur Eksekutif Lokataru Foundation ikut menyoroti polemik Kartu Prakerja yang melibatkan Ruangguru, dimana Eks Stafsus Presiden Jokowi, Adamas Belva Syah Devara merupakan pucuk pimpinan di perusahaan tersebut.
Menurutnya, dengan mundurnya Belva dari Stafsus Jokowi belum cukup. Sebab, keterlibatan perusahaan Ruangguru masih belum diusut.
"Buat kita masyarakat mundur saja tidak cukup. Harus diusut sebenarnya siapa di belakang dia?" ujarnya kepada wartawan, Sabtu (25/4/2020).
Baca Juga: Lepas Belva dan Taufan, Jokowi: Insyaallah, Mereka Akan Sukses!
Baca Juga: Belva Sudah Mundur, Proyek Ruangguru Masih Dipersoalkan
Lanjutnya, ia berharap proyek bansos lainnya bisa diusut. "Sejumlah project raksasa seperti ini harus dibuka, soal dana bantuan pencegahan Covid-19, dana prakerja, ini semua kayaknya bancaan saja," tukasnya.
Diwartakan sebelumnya, CEO Ruang Guru Belva Devara resmi mengundurkan diri sebagai Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia mengaku telah mengajukan surat kepada Presiden Jokowi sejak 15 April 2020 pekan lalu, dan disampaikan langsung ke presiden per 17 April 2020.
"Saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin membuat polemik mengenai asumsi atau persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai staf khusus Presiden menjadi berkepanjangan," ujarnya dalam akun Instagramnya, Selasa (21/4).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil