Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tak Rumahkan Karyawan Meski Penjualan Menurun, Begini Strategi GK|HEBAT

        Tak Rumahkan Karyawan Meski Penjualan Menurun, Begini Strategi GK|HEBAT Kredit Foto: GK|Hebat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pandemi virus corona (Covid-19) masih berlangsung, daya beli masyarakat makin melemah, dampak ekonomi makin meluas. Tak hanya perusahaan skala besar, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga terdampak.

        Dampak tersebut seperti dialami oleh sejumlah beberapa bisnis kuliner di bawah naungan GK|Hebat, akselerator yang membantu para pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya, seperti "Sang Pisang", "Ternakopi", "Markobar", "Yang Ayam", "Siap Mas!" dan sekolah coding "Enigma Bootcamp."

        Baca Juga: Berdayakan UMKM, GandengTangan Salurkan Seribu Masker Kain dan APD

        Ansari Kadir, Co Founder Sang Pisang dan Ternakopi dan CMO GK|Hebat mengungkapkan, semua terkena dampaknya. Hampir seluruh bisnis kuliner di bawah GK|Hebat penjualannya pun menurun. Menurutnya, sejak awal GK|Hebat dibentuk bertujuan untuk melatih UMKM di bidang makanan dan minuman agar meningkat kualitas produk dan pendapatan usahanya.

        "Dengan adanya Covid-19, GK|Hebat justru lebih intens berbagi informasi dan strategi dengan pebisnis kuliner di bawah naungan GK|Hebat sehingga mereka tetap semangat dan mampu melakukan inovasi-inovasi marketing yang membuat produk-produk jualannya mampu bertahan," jelas Ansari.

        Aprilia Ratna Dewi, General Manager PT Ternakopi Indonesia menambahkan, selama pandemi, minimal 2 kali seminggu GK|Hebat mengadakan pertemuan online dengan pebisnis kuliner di bawah naungannya. Di pertemuan online ini, pihaknya mendapat banyak hal baru tentang inovasi pemasaran dan strategi marketing per area yang dapat dengan mudah diaplikasikan di gerai-gerai Ternakopi yang berada di 40 lokasi di wilayah Jabodetabek.

        "Ternakopi juga berencana memasuki pasar lain melalui program kemitraan dengan beberapa pihak untuk  mempercepat roadmap 1.000 gerainya," ujar Wanita yang memiliki tanggung jawab dalam seluruh operasional perusahaan dan ahli di bidang finance dan marketing ini.

        Salah satu yang membuat suatu produk mampu bertahan di tengah tren dan persaingan ialah kualitas. Selain itu, harga yang kompetitif menjadi salah satu kekuatan dari bertahannya sebuah produk. Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda saat ini, inovasi kolaborasi dan pemasaran yang agresif melalui platform digital atau online juga merupakan hal sangat penting untuk dikembangkan dan diimplementasikan.

        Menurut Manajer Operasional Ternakopi, Dwiky Chandra, yang memulai karirnya dari seorang Chef, inovasi kolaborasi antarbisnis kuliner di bawah naungan GK|Hebat sebenarnya telah dilakukan sebelum adanya pandemi Covid-19. Di gerai Solo, Ternakopi telah berkolaborasi dengan Sang Pisang dan Yang Ayam membuka gerainya dalam satu lokasi.

        "Apabila dihubungkan dengan situasi sekarang akan sangat pas karena dari sisi sewa tempat menjadi lebih efisien. Pegawai yang bertugas sebagai penerima order bisa bekerja multitasking dan pelanggan yang memesan via aplikasi online hanya perlu order ke satu lokasi restoran saja, tetapi sudah dapat menikmati 3 sajian yang berbeda yaitu ayam goreng khas rasa Indonesia, pisang naget yang crunchy dengan berbagai topping, dan berbagai varian kopi nikmat ala Ternakopi," jelas Dwiky.

        Sementara untuk pemasaran yang agresif melalui platform digital atau online, Muhamad Fadli Agus, General Manager Sang Pisang Indonesia, yang kini telah memiliki 89 outlets di 32 kota termasuk di Malaysia, mengatakan, sejak adanya wabah Covid-19, fenomena perpindahan ke transaksi online tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Perilaku pembeli telah berubah dan ada peningkatan pembelian makanan yang dibawa pulang (take-away food).

        Hampir di seluruh gerai Sang Pisang, saat ini, fokus promosi untuk take-away delivery, memanfaatkan database pelanggan untuk selalu mengomunikasikan promosi yang ada melalui e-mail, SMS, ataupun WhatsApp dan memperhatikan unsur higienitas makanan itu sendiri untuk membangun trust dari pelanggan. Dengan melakukan strategi itu, omzet Sang Pisang saat ini tidak terlalu mengalami penurunan yang drastis dan tidak harus merumahkan para karyawannya.

        Tak hanya itu, GK|Hebat juga melakukan inisiasi kegiatan sosial bagi mereka yang terkena dampak Covid-19. Berkolaborasi dengan JIC (Jaringan Lintas Iman) dan Pengusaha Peduli NKRI, sejak April ini, GK|Hebat telah mendistribusikan paket makanan kepada mitra driver ojol, para tenaga medis, serta UMKM.

        Maulana Bayu Samudro, General Manager Pilar Kuliner Indonesia, perusahaan F&B yang mempunyai produk ayam goreng siap saji "Yang Ayam", mengatakan, saat ini merupakan masa sulit bagi para pekerja harian, UMKM, khususnya para tenaga medis. Yang Ayam merasa beruntung diberikan kepercayaan oleh JIC, Pengusaha Peduli NKRI, dan GK|Hebat untuk dapat mendistribusikan paket makanan di tengah musibah ini.

        Bantuan senilai Rp1,5 miliar ini akan disalurkan secara bertahap dalam beberapa minggu ke depan berupa paket makanan bagi tenaga medis dan mitra driver Gojek di berbagai kota di Indonesia. Ribuan paket makanan disiapkan melalui UMKM-UMKM yang berada di bawah naungan GK|Hebat.

        "Semoga aksi ini akan menjadi dorongan semangat kepada pihak lain dalam melakukan kegiatan yang serupa," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: