Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pak Anies, Jangan Kelamaan Tunda Bansos. Soalnya...

        Pak Anies, Jangan Kelamaan Tunda Bansos. Soalnya... Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
        Warta Ekonomi -

        Pembagian bantuan sosial (bansos) di DKI Jakarta karut-marut. Masih ada yang tidak tepat sasaran. Begitu juga waktu distribusi, tidak sesuai jadwal.

        Melihat itu, pembagian bansos tahap kedua ditunda. Semestinya diberikan setelah bansos tahap pertama kelar 25 April lalu. Berarti sudah seminggu tertunda dengan alasan data penerima sedang diperbaiki. 

        Padahal, warga terdampak virus corona alias Covid-19 sangat membutuhkan bansos tersebut untuk makan. Banyak warga kesulitan keuangan akibat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

        Menanggapi penundaan ini, Ketua Komisi E Bidang Kesra DPRD DKI Jakarta, Iman Satria, mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera membagikan bansos tersebut. Sebab, warga butuh makan. Pembagian itu harus lebih cermat lagi. Kesalahan kudu diminimalisir. 

        "Ini yang bisa dilakukan Pemprov DKI. Sebab, tak akan bisa 100 persen menyempurnakan data penerima bansos. Artinya, pasti masih ada kemungkinan bansos disalurkan tidak tepat sasaran. Ini angkanya harus kecil. Jangan terjadi di mana-mana," kata Iman. 

        Pemprov DKI, lanjut politisi Partai Gerindra itu, tak punya banyak waktu untuk memverifikasi data. Sebab, warga sudah menunggu penyaluran bansos tahap kedua untuk kebutuhan sehari-hari. Karena itu, dia meminta Pemprov DKI harus memberikan tanggung jawab kepada RT dan RW untuk membagikan bansos tersebut.

        Kemudian pengurus RT dan RW hingga dinas kudu cermat mendata. Supaya penerima bansos yang betul-betul berhak. "Mau sampai kapan menunggu untuk verifikasi data? Percayakan saja kepada RT dan RW di bawah," tandasnya.

        Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan paket bantuan akan dikirim tiap pekan selama PSBB. Kenyataannya, pendistribusian bansos kadang telat. Dari mulai paket bansos yang belum siap hingga data yang belum lengkap.

        Misalnya pada pembagian tahap pertama, di Kelurahan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan. Waktu distribusi bansos sesuai jadwal 21 April 2020. Hingga Rabu (22/4/2020), bantuan tak kunjung datang. Ini artinya, warga penerima bantuan rela menunggu lebih lama. 

        Keluhan bantuan telat juga berceceran di media sosial Twitter Pemprov DKI Jakarta @DKIJakarta. Banyak warga yang curhat di kanal ini saat tahap pertama.

        "Sampai saat ini 24 April RW 08 Kelurahan Kayumanis Matraman Jaktim belum menerima bantuan apapun dari pihak terkait min," keluh @mus_tanjung dan ribuan warga selama masa pembagian tahap pertama.

        Tingkatkan Kualitas Data 

        Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui masih ada kekeliruan pendataan penerima bansos sehingga ada yang tidak tepat sasaran.

        "Dari 1,2 juta orang, ketemu 1, 2, 3 yang tidak tepat sasaran, itu pasti. Jadi tidak usah ditutup-tutupi, itu faktanya. Tapi yang penting adalah begitu ada kekeliruan, koreksi, koreksi, koreksi. Ini bagian dari kita juga meningkatkan kualitas data," ujar Anies. 

        Pemprov DKI Jakarta berjanji akan memaksimalkan perangkat RT dan RW untuk mendata warga penerima. Dalam kesempatan ini, Anies mengucapkan terima kasih kepada warga yang mengembalikan paket bantuan karena merasa tidak berhak menerima bansos. 

        "Kami berterima kasih. Banyak masyarakat yang tidak seharusnya menerima, ketika dapat malah dikembalikan. Sekarang malah sudah SOP-nya untuk para RW. Apabila tahu penerima keluarga mampu maka mereka bisa tidak harus mengantarkan dengan membuat berita acara," ungkap Anies.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: