Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemerintah Beli Kelebihan Ayam Hidup di 6 Provinsi, Peternak Mandiri: Kami Apresiasi dan Terbantu

        Pemerintah Beli Kelebihan Ayam Hidup di 6 Provinsi, Peternak Mandiri: Kami Apresiasi dan Terbantu Kredit Foto: Kementan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Insan Perunggasan Indonesia (PINSAR), drh. Hartono, memberikan apresiasi terhadap langkah pemerintah selesaikan polemik over stock livebird di peternak mandiri. Setidaknya, menurut Hartono langkah ini memberi angin segar di tengah keterpurukan rendahnya harga ayam akibat dampak Covid-19.

        'Kami mewakili peternak ayam broiler, ayam jantan, dan ayam kampung yang sedang terpuruk. Kami mengapresiasi langkah kerja sama pemerintah (Kementerian Pertanian), integrator, dan feed mill yang membantu membeli kelebihan ayam ditingkat peternak rakyat mandiri sebanyak 4 juta ekor," kata Hartono di peternakan miliknya, Bogor (2/5/2020).

        Baca Juga: Menteri-Menteri Ini Kena Semprot Pak Jokowi: Ini Ada Apa? Masyarakat Jelas Dirugikan Lho!

        Hartono menambahkan, upaya ini sangat membantu peternak, walaupun jumlahnya masih sangat kecil dan belum tuntas menyelesailan masalah penurunan demand akibat ekses wabah COVID-19. Dirinya bersama peternak lainnya berharap kedepan serapan ayam ini ditingkatkan. 

        Apresiasi juga disampaikan Kadma dari Bogor, kepada Kementan dan dirinya berharap agar metode seperti ini bisa dijadikan role model, sebagai salah satu solusi dan insentif mengurangi kerugian peternak ditengah pandemi Covid 19.

        "Dengan arahan pemerintah, pola ini bisa ditiru dan diikuti oleh para perusahaan integrator atau perusahaan feed mill lain, agar mempercepat solusi bagi kami," ujar Kadma pemilik peternakan di Desa Leuwi Batu, Lewiliang, Kabupaten Bogor. Ayam di peternakan Kadma dibeli oleh salah satu perusahaan pakan ternak nasional, dengan harga pasar plus tambahan 2.000 rupiah per kilogram. 

        Baca Juga: Pelni Banting Setir Angkut Ternak Demi Kebutuhan Konsumsi Daging Nasional

        Begitu juga peternak daerah lainnya, Parjuni Ketua PINSAR wilayah Jawa Tengah mengatakan perusahaan integrator membeli dengan harga lebih baik yakni dengan harga Rp15.000/Kg, dibandingkan harga pasar Rp11.000/Kg.

        Upaya yang telah berlangsung selama 9 hari sejak kesepakatan Kementan dan para perusahaan integrator ini, setidaknya sampai dengan 1 Mei 2002 telah mampu menyerap sebanyak 455.318 ekor ayam peternak mandiri.

        Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, I Ketut Diarmita mengatakan pemerintah terus mendorong agar perusahaan integrator dapat menindaklanjuti komitmen menyerap 4.119.000 ekor ayam hidup milik peternak mandiri di 6 provinsi sentra peternakan, yaitu Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara. 

        "Serapan terbesar saat ini di Jawa Barat 253.566 ekor, Jawa Tengah 120.915 ekor, dan Jawa Timur 54.660 ekor. Sudah ada 19 mitra peternakan yang melaporkan," terangnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: