Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Militer Korut Tembaki Pos Jaga Zona Demiliterisasi, Tentara Korsel Balik Menyerang

        Militer Korut Tembaki Pos Jaga Zona Demiliterisasi, Tentara Korsel Balik Menyerang Kredit Foto: ANTARA FOTO/Yonhap via REUTERS/cfo
        Warta Ekonomi, Seoul -

        Sebuah pos penjagaan Korea Selatan di zona demiliterisasi dihantam oleh "beberapa tembakan" dari Korea Utara, memaksa militer Seoul untuk melepaskan tembakan balasan. Kejadian itu dilaporkan kantor berita Yonhap mengutip keterangan Kepala Staf Gabungan.

        Keterangan Militer Korea Selatan yang dilansir Russia Today, Minggu (3/5/2020) menyebutkan pihaknya telah mengeluarkan "siaran peringatan" dan hanya membalas "dua tembakan" setelah satu tembakan menghantam pos penjagaan di dalam DMZ.

        Baca Juga: Ini Komentar Korsel Soal Rumor Meninggalnya Kim Jong-un

        Menurut keterangan Joint Chiefs of Staff (JCS) Korsel, aksi penembakan berlangsung di kota perbatasan pusat Cheorwon, sekitar pukul 07.41. Tentara Korut disebut sebagai pihak yang pertama kali melepaskan tembakan.

        Tidak ada korban yang terluka di pihak Korea Selatan dalam insiden tersebut. Namun, tidak segera jelas apakah ada yang tertembak di pihak Korea Utara.Beberapa peluru mengenai pos penjagaan Korsel di zona demiliterisasi.

        Militer Korsel segera menyiarkan peringatan dan membalas dengan dua kali tembakan. Tak ada korban luka maupun tewas dalam kejadian tersebut.

        Pejabat Korsel dilaporkan masih berusaha mengontak Korut. "Kami mengambil tindakan melalui jalur komunikasi antar-Korea untuk memahami situasi terperinci dan untuk mencegah insiden lebih lanjut. Dan kami juga mempertahankan sikap kesiapan yang diperlukan," kata JCS dalam rilisnya, dilaporkan laman kantor berita Korsel, Yonhap.

        Zona demiliterisasi terbentuk pada 1953 yakni saat Korut dan Korsel menyepakati gencatan senjata dalam Perang Korea. Hingga saat ini kedua belum secara resmi menandatangani perjanjian damai.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: