Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jembatan Terpanjang Kedua setelah Suramadu Ini Telah Capai Progres 76%. Begini Update Terbarunya

        Jembatan Terpanjang Kedua setelah Suramadu Ini Telah Capai Progres 76%. Begini Update Terbarunya Kredit Foto: Hutama Karya
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah terus melakukan dan mempersiapkan pembangunan infrastruktur pendukung di Ibu Kota Baru, yakni Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

        Salah satu infrastruktur pendukung adalah Jembatan Pulau Balang yang merupakan salah satu bagian dari master plan Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mewujudkan jalur Trans Kalimantan. Jembatan ini akan menghubungkan Balikpapan dengan Penajam Paser Utara melintasi Teluk Balikpapan.

        Baca Juga: Hujan Lebat, Jembatan Penghubung Ruas Jalan Banten-Jawa Barat Putus

        PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) selaku kontraktor yang melakukan Kerja Sama Operasi (KSO) dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Bangun Cipta Konstruksi membangun jembatan yang terbentang sepanjang 804 meter dek utama dan 167 meter dek pendekat.

        Jembatan Pulau Balang digadang-gadang menjadi jembatan terpanjang kedua di Indonesia setelah Jembatan Suramadu yang juga dibangun oleh Hutama Karya. Kepala Proyek Jembatan Pulau Balang, Dhono Nugroho, menyampaikan bahwa per April 2020, progres proyek ini telah mencapai 76.581%.

        "Dari segi fisik, pekerjaan tiang jembatan dapat dikatakan 95% selesai. Saat ini proses pekerjaan dek jembatan dengan metode Balance Cantilever," jelas Dhono, Senin (4/5/2020).

        Dirinya kembali menerangkan bahwa dalam proses pembangunannya terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi.

        "Tantangan terbesar yang dialami adalah pada saat pekerjaan fondasi, kondisi seabed yang berupa batuan menyebabkan proses pemasangan casing jauh lebih lama dari yang diperkirakan. Dari aspek sosial, status lahan yang belum bebas juga cukup berdampak pada kelancaran pekerjaan di lapangan," imbuhnya.

        Meski begitu, ia mengaku bahwa pihaknya telah bekerja sama yang baik dan koordinasi bersama para pemangku kepentingan dalam proyek sehingga permasalahan yang muncul pada akhirnya dapat diselesaikan. Tim proyek Jembatan Pulau Balang juga menggandeng sejumlah elemen lokal, baik perusahaan maupun tenaga kerja, dengan harapan memberikan dampak positif bagi area di sekitar proyek.

        Adanya Jembatan Pulau Balang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah di Kalimantan Utara dan sekitarnya. Transportasi dari Pelabuhan Peti Kemas Karingau Balikpapan akan makin lancar sehingga akan mengembangkan Kawasan Industri Karingau (KIK).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bambang Ismoyo
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: