Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Atur Strategi Bisnis di Tengah Pandemi, Bos PP Properti: Jika Covid-19 Berakhir Juni, Kami Akan. . .

        Atur Strategi Bisnis di Tengah Pandemi, Bos PP Properti: Jika Covid-19 Berakhir Juni, Kami Akan. . . Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Manajemen PT PP Properti Tbk (PPRO) mengamini bahwa pandemi Covid-19 membuat kondisi saat ini penuh ketidakpastian, termasuk bagi pencapaian kinerja perusahaan yang bergerak di bidang properti. Oleh karena itu, berbagai startegi bisnis pun disiapkan oleh PPRO untuk menghadapi situasi tersebut, salah satunya dengan menunda rencana belanja (capex).

        Direktur Utama PPRO, Taufik Hidayat, mengungkapkan bahwa selain menunda capex, pihaknya akan melakukan efisiensi biaya usaha dan biaya operasional. 

        Baca Juga: Beuh! HM Sampoerna Mulai Didekati Investor, Nasibnya Berubah 180 Derajat!

        PPRO juga akan fokus pada penyelesaian proyek pembangunan apartemen yang siap untuk diserahterimakan pada tahun ini. Apartemen yang dimaksud di antaranya adalah Grand Sungkono Lagoon Tower Caspian dan Grand Dharmahusada Lagoon di Surabaya; Begawan Apartemen di Malang, Amartha View dan The Alton di Semarang, Evenciio di Depok, dan The Ayoma Apartemen di BSD.

        "Diserahterimakannya unit-unit tersebut ke konsumen akan meningkatkan draw done (pembayaran) dari bank ke PPRO untuk konsumen yang membayar dengan cara KPA sehingga arus kas perusahaan tetap terjaga," jelasnya, Jakarta, Selasa (5/05/2020).

        Baca Juga: Diterjang Covid-19, Saham BUMN dan Properti Tak Prospektif

        Lebih lanjut, ia mengatakan apabila pandemi ini berakhir pada Juni 2020, pihaknya berencana untuk merilis sejumlah proyek, misalnya apartemen baru di sekitar Universitas Petra Surabaya, UGM, dan landed hous di Cibubur. Dengan optimis, PPTO  menargetkan pemasaran sebesar Rp2,5 triliun, pendapatan Rp3 triliun, dan laba komprehensif sekitar Rp500 miliar.

        "Dalam kondisi pasar yang kurang menentu, kami telah membuat beberapa keputusan yang terbaik bagi para karyawan, konsumen, stakeholder, dan shareholder kami, serta memberikan apresiasi khusus kepada konsumen konsumen, khusunya konsumen besar yang tetap memenuhi kewajiban pembayarannya," sambungnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: