Kacau! Ternyata Bill Gates Sudah Peringatkan Trump Soal Pandemi, tapi Malah Begini!
Pada bulan Desember 2016, miliarder Bill Gates ternyata sudah memperingatkan Presiden Donald Trump tentang ancaman yang ditimbulkan oleh pandemi di negaranya Amerika Serikat (AS). Hal itu disampaikan The Wall Street Journal sebagaimana dilansir dari Business Insider di Jakarta, Selasa (12/5/2020).
Saat itu mereka bertemu di Trump Tower dan selama pertemuan dengan presiden terpilih saat itulah, Gates membahas bahaya penyakit menular dan mendesak Trump untuk memprioritaskan upaya kesiapsiagaan negara.
Baca Juga: Kurang Tanggap Atasi Corona, Istri Bill Gates Bakal Kasih Nilai D Minus ke Donald Trump
Saran tersebut ternyata juga diberikan Gates secara pribadi kepada setiap kandidat presiden 2016 lainnya, menurut The Wall Street Journal.
Hal tersebut juga sejalan dalam pidato Bill Gates dalam TED Talk 2015.
“Jika ada yang membunuh lebih dari 10 juta orang selama beberapa dekade ke depan, kemungkinan besar itu adalah virus yang sangat menular daripada perang. Bukan rudal, tetapi mikroba, "kata Gates dalam pembicaraan itu, menambahkan bahwa negara-negara menghabiskan sejumlah besar uang untuk menghindari perang nuklir tetapi hampir tidak ada apa pun pada "sistem untuk menghentikan epidemi."
Terlepas dari itu semua, Gates mengatakan kepada The Wall Street Journal: "Saya berharap saya telah melakukan lebih banyak untuk menarik perhatian pada bahaya."
Sebagaimana diketahui, yayasan amal dari pendiri Microsoft, Gates Foundation telah berkomitmen lebih dari USD 300 juta dalam pendanaan untuk upaya bantuan virus corona.
Dunia pun tau bahwa Trump telah menghadapi kritik tajam untuk langkah-langkah yang diambilnya bahkan sebelum pandemi virus corona. Termasuk pemotongan agen dan program pemerintah yang bertanggung jawab untuk mendeteksi dan menanggapi epidemi dan mengabaikan banyak peringatan tentang kemungkinan wabah.
Tak hanya itu, secara terbuka Donald Trump juga terlihat meremehkan ancaman yang ditimbulkan oleh COVID-19 bahkan setelah menyebar luas di AS dan merusak respon awal negara itu.
Sebagaimana diketahui, AS telah menjadi pusat pandemi, dengan lebih dari 1,3 juta kasus yang dikonfirmasi dengan hampir 80.000 kematian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: