Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sepak Terjang Kopi Kenangan hingga Guyuran Cuan Rp1,63 Triliun

        Sepak Terjang Kopi Kenangan hingga Guyuran Cuan Rp1,63 Triliun Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kopi Kenangan baru saja mengumumkan bahwa mereka telah mengumpulkan pendanaan Seri B senilai USD 109 juta atau setara dengan Rp1,63 triliun yang dipimpin oleh investor perusahaan saat ini, Sequoia Capital.

        Kopi Kenangan didirikan pada tahun 2017 yang telah berhasil mengisi celah pasar antara kopi mahal yang disajikan di ritel kopi internasional, yang harganya di luar jangkauan sebagian besar orang Indonesia, dengan kopi instan yang dijual di banyak kios pinggir jalan.

        Baca Juga: Super Bangga! Kopi Kenangan Terima Pendanaan Baru Senilai Rp1,63 Triliun!

        Daya tarik Kopi Kenangan terletak pada berbagai macam resep minuman yang memenuhi selera rasa lokal. Mereka juga menerapkan model ‘new retail’ yang menggabungkan pengalaman pelanggan secara online dan offline.

        Sehingga memudahkan pelanggan untuk melakukan pesanan lewat aplikasi dan mengirimkannya langsung ke depan pintu mereka atau langsung mengunjungi salah satu dari banyak kios Kopi Kenangan di berbagai wilayah untuk mencicipi kopi blend yang dibuat dengan bahan-bahan lokal.

        Tak hanya itu, kopi Kenangan juga telah mengembangkan bisnis dari ritel grab-and-go yang sebelumnya berpusat pada kopi, menjadi lebih beragam dengan menambahkan berbagai varian favorit orang Asia Tenggara seperti Boba.

        Hasilnya, Boba menjadi salah satu minuman terlaris, di samping es kopi susu andalan mereka yaitu Es Kopi Kenangan Mantan.

        Ke depannya, Kopi Kenangan berencana untuk menawarkan berbagai produk makanan dan minuman (F&B) dari pedagang lokal serta mengembangkan cloud kitchens-nya.

        Tak melulu soal memikirkan cuan, Kopi Kenangan juga beradaptasi cepat dalam menanggapi situasi terkini dan menjadi salah satu brand pertama yang merespon pandemi COVID-19 di Indonesia dengan menyediakan masker wajah, hand sanitizer serta alat pelindung untuk pelanggan dan karyawan di toko.

        Tak lupa juga dengan menerapkan pemeriksaan suhu dan memberikan kartu kesehatan di setiap pengiriman. Kopi Kenangan juga merupakan perusahaan F&B satu-satunya di Indonesia yang menyediakan UV Sterilizer di seluruh gerainya untuk memastikan peralatan yang digunakan steril dan aman.

        Di tambah, Kopi Kenangan juga telah bekerja sama dengan berbagai instansi pemerintah dan organisasi kesehatan untuk menyediakan Alat Pelindung Diri (APD), donasi, serta kopi gratis bagi tenaga medis di lebih dari 121 rumah sakit di berbagai wilayah Indonesia sebagai rasa terima kasih atas jasa mereka dalam situasi yang sulit ini.

        "Kita sedang menghadapi krisis eksistensial terbesar di generasi ini," kata Edward Tirtanata, salah satu pendiri dan CEO Kopi Kenangan.

        "Sulit untuk mengetahui kapan industri-industri di Indonesia akan kembali normal, dan nanti, meski keadaan mulai membaik, bisnis akan menjadi sangat berbeda. Sebagai startup yang sedang tumbuh, kami beradaptasi dengan cepat terhadap tantangan ini melalui penjualan tanpa kontak dan standar kebersihan yang kami junjung tinggi di seluruh toko kami," lanjut Edward Tirtanata.

        Selain itu, ia juga mengatakan bahwa kesejahteraan karyawan adalah prioritas Kopi Kenangan dan mereka telah berinvestasi dalam keselamatan karyawan dengan meningkatkan manfaat kesehatan serta memberikan lebih banyak pelatihan untuk membantu mengatasi perubahan besar.

        Kopi Kenangan saat ini memiliki 3.000 karyawan dan harapannya dapat memberikan lebih banyak lapangan pekerjaan di kota dan kabupaten di Indonesia seiring pembukaan toko baru. Kopi Kenangan mengestimasikan untuk membuka sampai 500 toko pada akhir 2020.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: