Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lembaga Penelitian Ini Peringatkan Jerman Soal Tingkat Penularan Virus Corona

        Lembaga Penelitian Ini Peringatkan Jerman Soal Tingkat Penularan Virus Corona Kredit Foto: Picture Alliance/Sven Simon/F Hoermann
        Warta Ekonomi, Berlin -

        Sebuah lembaga penelitian ilmiah memberikan peringatan kepada pemerintah Jerman mengenai tingkat penularan virus corona. Mereka mengatakan, jika tingkat penularan virus berada dalam tingkat R, selama tiga hari berturut-turut maka pemerintah tidak perlu khawatir.

        Apabila tingkat penularan di atas R1.0 berarti secara statistik, satu orang yang terinfeksi telah menularkan virus ke lebih dari satu orang. Lars Schaade dari Robert Koch Institute (RKI) mengatakan, jika tingkat R naik di atas 1,2 atau 1,3 selama beberapa hari maka pemerintah perlu khawatir.

        Baca Juga: Astaga, Lockdown Dilonggarkan Malah Bikin Kasus Baru Virus Corona di Jerman Naik

        Schaade mengatakan, semakin banyak jumlah keseluruhan infeksi maka dampak pandemi akan semakin besar. Misalnya saja seperti kasus penularan virus corona yang terjadi di rumah jagal dalam beberapa waktu terakhir.

        "Jika angka desimal kedua di atas 1 itu belum kritis. Tetapi semakin tinggi angka desimal seperti 1,2 atau 1,3 dalam periode waktu yang lebih lama, maka kita harus waspada dan mengambil langkah untuk melawannya," ujar Schaade, dilansir BBC.

        Sebelumnya, ratusan pekerja di sejumlah rumah jagal telah dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Sebagian besar pekerja berasal dari Eropa Timur. Salah satu rumah jagal di Coesfeld, North Rhine Westphalia dilaporkan ada 260 kasus infeksi virus corona. Kini, ribuan tes sedang dilakukan di seluruh rumah jagal di Jerman.

        Pada Selasa, RKI mengatakan bahwa total kematian di Jerman akibat virus corona mencapai 7.533. Rata-rata jumlah kematian per hari dalam sepekan terakhir adalah antara 100 hingga 200. Sementara itu, jumlah kematian di beberapa negara Eropa lainnya terutama Italia, Inggris, dan Spanyol jauh lebih tinggi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: