Aktivis: Kerjaan Jokowi Cuma Bebani Rakyat Miskin, BBM Gak Turun Tapi Naikkan Iuran BPJS
Aktivis kemanusiaan Natalius Pigai mengkritisi keras kebijakan Presidenn Joko Widodo (Jokowi) yang kembali menaikkan iuran BPJS Kesehatan.
Ia menilai kebijakan tersebut kian membebani rakyat kecil yang tengha berjuang bertahan hidup melawan pandemi virus corona.
Sebab, diketahui juga, kenaikkan iuran BPJS ini terjadi saat harga kebutuhan pokok melonjak seperti biaya listrik dan sektor pangan lainnya.
"Jokowi menaikkan iuran BPJS Kesehatan meski Mahkamah Agung tlh batalkan. Presiden membebani rakyat miskin ditengah Covid-19, ekonomi, pangan, listrik naik, BBM tidak turun," cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dikutip, Rabu (13/5/2020).
Baca Juga: Penjualan BBM Menurun, Hiswana Migas Bilang Begini Sama Pertamina...
Baca Juga: Saat Corona Iuran BPJS Naik, Orang Gerindra: Rakyat Makin Kesel dengan Jokowi!
Lanjutnya, ia mengatakan bahwa sudah menjadi kewajiban negar untuk menjamin kesehatan warganya.
"Jaminan atas kesehatan itu kewajiban negara (obligation to fullfill on human right)," kata tukasnya.
Presiden Jokowi kembali menaikkan iuran BPJS berdasarkan Perpres Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.
Dalam Perpres tersebut, iuran BPJS kelas I menjadi Rp 150 ribu, kelas II Rp 100 ribu, dan kelas III sebesar Rp 35 ribu. Kenaikan iuran BPJS Kesehatan kelas I dan II berlaku mulai Juli 2020, sementara untuk kelas III akan naik mulai tahun 2021 mendatang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil