Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Karena Alasan Kuat Ini, Uni Eropa Ngaku Gak Akan Sudi Jika Israel Caplok Tepi Barat

        Karena Alasan Kuat Ini, Uni Eropa Ngaku Gak Akan Sudi Jika Israel Caplok Tepi Barat Kredit Foto: Reuters/Francois Lenoir
        Warta Ekonomi, Brussels -

        Koordinator kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell memperingatkan Israel bahwa UE tidak akan mengakui perubahan apapun pada perbatasan 1967.

        Borrell berjanji UE akan mendukung proses perdamaian Israel-Palestina yang termasuk negosiasi antara kedua pihak.

        Baca Juga: Bersumpah Rebut Tempat Kelahiran Bangsa Yahudi, Netanyahu Siap Caplok Tepi Barat Juli 2020

        “Hukum internasional adalah pilar pondasi ketertiban internasional berdasarkan aturan. Untuk menghormati ini, UE dan negara-negara anggotanya menyerukan lagi bahwa mereka tak akan mengakui perubahan apapun pada perbatasan 1967 kecuali disepakati oleh Israel dan Palestina,” papar Borrell.

        Dia menambahkan, “Solusi dua negara, dengan Yerusalem sebagai ibu kota masa depan bagi kedua negara, adalah satu-satunya cara untuk menjamin perdamaian dan stabilitas berkelanjutan di kawasan itu.”

        Borrell menyatakan UE melihat komitmen Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mendorong pencaplokan itu dengan “kekhawatiran yang sangat besar.”

        Menurut kesepakatan antara Netanyahu dan lawan politiknya, Ketua Partai Biru dan Putih Benny Gantz, menjelang pembentukan pemerintahan bersatu, proposal untuk mencaplok wilayah Tepi Barat dan Lembah Yordan dapat diajukan pada anggota parlemen pada Juli.

        UE pekan lalu telah memperingatkan bahwa Komisi Urusan Luar Negeri dapat menerapkan sanksi pada Israel jika rezim Zionis itu menerapkan rencana pencaplokan di wilayah Palestina.

        Israel mendapat banyak dukungan politik selama pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

        Beberapa kebijakan Trump dianggap sangat menguntungkan Israel seperti pengakuan AS bahwa Yerusalem sebagai ibu kota Israel, pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem, dan rencana pencaplokan wilayah Palestina oleh Israel.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: