Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Inovasi Temukan Celah Baru, Kunci Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

        Inovasi Temukan Celah Baru, Kunci Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19 Kredit Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mengajak masyarakat untuk terus kreatif dan adaptif di tengah pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) yang sudah hampir tiga bulan melanda Indonesia.

        Bersama dengan Etanee, platform solusi belanja produk bahan pangan, BFI Finance berkolaborasi mengadakan diskusi daring (online), Sabtu (16/5/2020).

        Sudjono, Finance Director & Corporate Secretary BFI Finance, mengatakan, segala keterbatasan dan ketidakpastian yang ada saat inj justru mengasah pikiran dan kemampuan kita untuk lincah melihat peluang. Diskusi online yang kerap dilaksanakan BFI merupakan salah satu cara perusahaan berbagi semangat dan mengajak masyarakat menggali inovasi sehingga kita semua dapat melalui kondisi ini dengan tetap optimis.

        Baca Juga: Kabar Baik, Peneliti China Temukan Obat Hentikan Covid-19 Tanpa Vaksin

        "Kegiatan tersebut dapat memberikan ide-ide segar kepada masyarakat yang mencari dan membuka peluang baru di tengah pandemi ini," ujar Sudjono.

        Situasi dan kondisi selama pandemi Covid-19 berlangsung, tidak hanya berimbas pada kesehatan, tetapi juga meluas ke berbagai sektor, khususnya ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

        Sebagaimana catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 2,97 persen di kuartal I-2020 kemarin, terendah sejak 2001 lalu. Merosotnya pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan masih akan terus berlangsung sebagai dampak Covid-19 pada kuartal II-2020 atau selama periode April-Juni tahun ini.

        Kendati demikian, Indonesia tidak boleh pesimis. Kita semua harus tetap produktif mendorong pemulihan ekonomi dengan beragam peluang dan inovasi. Diskusi bertajuk Inovasi di Tengah Pandemi? Yuk, Bisa! ini mengupas bagaimana sebuah perusahaan maupun pelaku UMKM harus inovatif, bertahan, dan pandai menemukan celah baru yang positif di tengah situasi ekonomi yang lesu.

        "Kami berharap diskusi yang dilakukan secara online ini memberikan masukan-masukan berharga bagi siapa pun, sehingga dapat kembali bangkit untuk mendorong roda pertumbuhan ekonomi nasional ke arah lebih baik. Kami juga akan selalu mengoptimalkan layanan dalam kondisi apa pun demi memberikan solusi keuangan yang tepat untuk konsumen dan masyarakat," papar Sudjono.

        Sejalan dengan semangat untuk berbagi, Founder dan CEO Etanee, Cecep Muhammad Wahyudin mengatakan, untuk dapat bertahan dan menciptakan inovasi baru, para pelaku UMKM harus mengetahui dan membaca situasi dan kondisi yang berkembang di masyarakat. Mulai dari perubahan kebiasaan hingga kebutuhan masyarakat itu sendiri.

        Misalnya, saat ini sektor-sektor yang bertahan bahkan melejit, yakni sektor jasa, kesehatan, juga pangan. Hal ini harus dipahami oleh pelaku bisnis, sektor mana yang mengalami peningkatan dan bisa bertahan, lalu pilih produk apa yang akan dipasarkan.

        "Kita harus menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat. Saya pun pernah berada di masa krisis seperti 1998 dan 2012. Namun, kita harus bisa membaca peluang-peluang yang dapat diambil sehingga usaha dapat terus bertahan saat krisis," ujar Cecep.

        Baca Juga: Selamatkan UMKM, Restrukturisasi Kredit Saja Gak Cukup

        Hal yang terpenting saat ini, lanjut Cecep, adalah pemanfaatan digital marketing. Teknologi mulai menyentuh semua lini bisnis, sehingga sebagai pelaku usaha, teknologi menjadi suatu hal yang utama. Kalau sudah bicara teknologi, kita harus berpikir panjang. Tidak hanya memikirkan kualitas, tapi juga kuantitas karena semua jadi terbuka dan orang bisa akses dengan mudah.

        "Kita pun sebagai pelaku usaha harus menjaga kesiapan produksi," imbuh Cecep yang menyandang gelar dokter hewan ini.

        Cecep berharap diskusi yang dilakukan secara daring ini dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi pelaku usaha yang menjalankan bisnisnya, namun juga menginspirasi siapa pun untuk jeli melihat kesempatan baru. Terus mencari ide atau inovasi guna mewujudkan rencana usaha atau karier impian lainnya.

        Sebagai informasi, Etanee Food Marketplace adalah platform rantai pasok digital untuk industri pangan dan pertanian yang menghubungkan pemasok, infrastruktur logistik, dan penjual yang terhubung langsung secara online kepada pembeli. Aplikasi ini merupakan kiprah para pengusaha muda dan praktisi pemasaran asal Cianjur, yang juga para alumni Institut Pertanian Bogor.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: