Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Alamak!! Menko Polhukam Habis Dihajar Orangnya AHY...

        Alamak!! Menko Polhukam Habis Dihajar Orangnya AHY... Kredit Foto: Antara/Rosa Panggabean
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politikus Partai Demokrat Jansen Sitindaon dengan tegas mengomentari Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD yang membandingkan angka kematian virus Corona atau Covid-19 dengan kecelakaan.

        Ia pun mengeluarkan sejumlah pertanyaan tegas kepada Mahfud MD. Menurutnya, kecelakaan dan virus Corona berbeda.

        "Ada-ada aja. Aku pikir pendapat-pendapat begini udah lama hilang. Ternyata masih ada dan diproduksi juga. Kecelakaan itu nular gak pak @mohmahfudmd? Perlu PSBB gak? Membuat PHK gak? Sampai perlu buat Perpu agar defisit boleh lampaui 3 porsen gak? Dan lain lain," tulis kader Partai Pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dalam akun Twitternya, seperti dikutip, Rabu (27/5/2020).

        Baca Juga: Luhut Kirim Meme ke Mahfud MD, Isinya Bikin Kaget: Corona Seperti Istrimu..

        Baca Juga: Mahfud MD Singgung-Singgung Luhut dan Nikah saat Bahas...

        Sebelumnya, Mahfud MD meminta masyarakat untuk tidak takut akan adanya Virus Corona atau Covid-19. Menurutnya, dari data yang ada, angka kematian karena Covid-19 justru lebih kecil ketimbang angka kematian yang diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas.

        Ia mengaku melihat data yang sempat digunakan oleh media Kompas terkait angka kematian di dunia akibat penyakit. Ia menyebut rata-rata 4.884 orang meninggal setiap harinya.

        "Yang mati karena Corona, dari tanggal 1 Januari sampai dengan akhir April, 131 hari itu, sehari rata-rata cuma 17," kata Mahfud, Selasa (26/5).

        Kemudian Mahfud mengatakan, kecelakaan lalu lintas nyatanya sembilan kali lebih banyak dari korban meninggal karena Covid-19. Hal serupa pun disebutnya untuk penyakit AIDS, diare yang menelan korban hingga 560 ribu dalam 132 hari hingga kanker yang merenggut hingga tiga juta nyawa.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: