Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Iran Sudah Daratkan 3 Kapal Tankernya di Venezuela, Apa Tujuannya?

        Iran Sudah Daratkan 3 Kapal Tankernya di Venezuela, Apa Tujuannya? Kredit Foto: Foto: AFP.
        Warta Ekonomi, Caracas -

        Kapal tanker minyak Iran ketiga telah mencapai zona ekonomi eksklusif (ZEE) Venezuela saat dua kapal sebelumnya telah membongkar muatan di pelabuhan PDVSA.

        Informasi terbaru ini berdasarkan data Refinitiv Eikon. Tanker Petunia berbendera Iran melintasi Laut Karibia pada Selasa (26/5/2020), mengikuti rute sama dengan kapal Fortune dan Forest.

        Baca Juga: Iran Yakin Negara-negara Teluk Bisa Paksa AS Angkat Kaki dari Wilayah Persia karena...

        Fortune tiba pada Senin (25/5/2020) di pelabuhan pengilangan minyak El Palito yang dikelola perusahaan negara Venezuela PDVSA.

        Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyatakan dia segera mengumumkan rencana untuk distribusi bahan bakar minyak (BBM).

        Bensin mendapat banyak subsidi sehingga dapat dianggap gratis, tapi Venezuela mengalami kekurangan hingga warga harus antre beberapa hari atau membayar dengan harga tinggi di pasar gelap untuk mendapatkannya.

        “Sekarang kita bisa menuju tahap normal baru dalam hal pasokan bensin,” kata Maduro saat idato di televisi.

        Amerika Serikat (AS) mengkritik pengiriman minyak oleh Iran itu. Pejabat AS menyatakan pemerintah mempertimbangkan respon atas pengiriman itu, memicu pemerintah Iran memperingatkan AS agar tidak melakukan aksi militer.

        Kapal-kapal itu tidak mengalami pencegahan selama perjalanannya ke Venezuela.

        “Tanker kedua, Forest, berlabuh di pengilangan terbesar kedua PDVSA, Cardon, di Venezuela barat,” ungkap dua sumber dan data Eikon.

        Saat tanker itu sedang membongkar muatan, termasuk bensin dan komponen untuk produksi BBM, PDVSA berupaya memulihkan kapasitas pengilangan domestik yang turun akibat salah kelola, kurang pegawai terampil dan perawatan tertunda akibat keterbatasan selama sanksi AS.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: