Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Amsyong! Banyak Proyek Mandek, Cuan WIKA Diramal Bakal Turun 50%

        Amsyong! Banyak Proyek Mandek, Cuan WIKA Diramal Bakal Turun 50% Kredit Foto: Wijaya Karya (Wika)
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menyatakan bahwa pandemi virus corona (Covid-19) mempengaruhi kegiatan operasionak perusahaan. Beberapa proyek yang tengah digarap perseroan bahkan ada yang harus berhenti sementara.

        Manajemen WIKA dalam ketengan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) menuturkan bahwa dari total proyek berjalan WIKA Grup hingga April 2020, terdapat 13% proyek yang berada dalam kondisi suspend dimana terjadi penghentian sementara pada seluruh bagian kegiatan proyek.

        “Sedangkan sekitar 23% proyek berada dalam kondisi slowdown yang dimana terdapat perlambatan di beberapa bagian seperti mobilisasi tenaga kerja dan pembatasan jumlah pekerja di lapangan akibat physical distancing,” ucap Manajemen, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (28/5/2020). 

        Baca Juga: Tak Ciut dengan Ancaman Corona, Wika Gedung Tetap Pasang Target Setinggi Langit

        Alhasil, perseroan memperkirakan bahwa kinerja perseroan baik pendapatan ataupun laba bersih pada periode Januari 2020 hingga Maret 2020 bakal merosot 25% hingga 50%.

        Baca Juga: 25% Laba Bersih Wika Beton Jadi Dividen

        Namun, perseroan telah menerapkan startegi untuk meredam dampak dari Covid-19 sepert melakukan efisiensi biaya usaha, namun tetap menghindari adanya pengurangan karyawan sampai dengan sejauh ini. Kemudian, memaksimalkan produksi pada proyek-proyek yang sedang berjalan dengan terlebih dahulu melakukan assessment kepada project owner yang memiliki kemampuan likuiditas sehingga perusahaan mampu mengatur cashflow masuk dan keluar

        “Kami juga mengajukan relaksasi pada fasilitas non cash loan yang didapat perusahaan dari tenor 6 bulan menjadi 12 bulan dan mengajukan penurunan bunga pinjaman. Lalu. melakukan inovasi dan substitusi material impor menjadi material lokal dalam rangka mengefisiensikan biaya operasi,” pungkas Manajemen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: