Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia (World Bank) menyetujui pendanaan sebesar US$250 juta atau sekitar Rp3,62 triliun untuk kurs Rp14.500 per dolar AS untuk program tanggap darurat wabah virus Corona di Indonesia.
Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen mengatakan bahwa pendanaan tersebut direstui demi mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam menghadapi Covid-19 dan mengurangi dampak pandemik ini pada sektor kesehatan ekonomi dan sosial.
"Hal ini sangat penting bagi upaya yang berkelanjutan dalam mengurangi kemiskinan dan melindungi modal manusia Indonesia," kata dia dikutip dari siaran pers, Minggu (31/5/2020).
Baca Juga: Covid-19 Terus Serang Jatim, Penambahan Kasusnya Tertinggi se-Indonesia
Kahkonen menekankan, program ini akan mencakup seluruh wilayah Indonesia, dan penerima manfaat utama termasuk pasien yang mengunjungi rumah sakit dan fasilitas kesehatan, khususnya penduduk rentan dan berisiko tinggi seperti orang tua dan mereka yang memiliki kondisi kronis serta para tenaga kesehatan.
Program ini, juga ditegaskannya, merupakan kerja sama penting dengan pendanaan yang terkoordinasi bersama beberapa mitra, termasuk US$250 juta pendanaan bersama dari Asian Infrastructure and Investment Bank, dan pembiayaan paralel sebesar US$200 juta dari Islamic Development Bank.
Dia melanjutkan, pendanaan ini juga difokuskan untuk memperkuat aspek-aspek utama tanggap darurat Indonesia terhadap pandemi covid-19, termasuk melengkapi fasilitas rujukan Covid-19 di bawah Kementerian Kesehatan.
Selain itu, juga ditujukan untuk meningkatkan persediaan alat pelindung diri (APD), memperkuat jaringan laboratorium dan sistem pengawasan, serta mendukung pengembangan dan penggunaan protokol untuk memastikan layanan yang berkualitas.
"Dengan menggunakan pembelajaran terkait penanggulangan dampak Covid-19, program ini mendukung kesiapan Indonesia dalam penyebaran penyakit menular di masa depan melalui pelaporan yang lebih baik dan sistem pengawasan yang lebih kuat," ucapnya.
Bank Dunia, kata Kahkonen, mendukung peningkatan intervensi kesehatan masyarakat, berupaya untuk memastikan aliran pasokan dan peralatan penting, dan mendukung sektor swasta untuk terus beroperasi dan mempertahankan pekerjaan.
Selama 15 bulan, Bank Dunia akan mengerahkan hingga US$60 miliar dalam bentuk dukungan keuangan untuk membantu lebih dari 100 negara untuk melindungi penduduk miskin dan rentan, mendukung dunia usaha, dan meningkatkan pemulihan ekonomi.
"Adapun dukungan ini termasuk US$50 miliar sumber daya baru dari IDA dalam bentuk hibah dan pinjaman yang sangat lunak," kata dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: