Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menengok Kapal Mewah Buatan Miliarder Norwegia: Ada 8 Lab, 3 Kolam Renang hingga Helipad

        Menengok Kapal Mewah Buatan Miliarder Norwegia: Ada 8 Lab, 3 Kolam Renang hingga Helipad Kredit Foto: Twitter/Noah_Kirsch
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Seorang miliarder asal Norwegia bernama Kjell Inge Rokke dikabarkan bakal membangun superyact seharga 280 juta euro (Rp4,5 triliun). Di dalam superyacht tersebut bahkan dilengkap dengan 8 laboratorium.

        Kapal yang dinamakan REV Ocean ini disebut akan menjadi superyacht terbesar yang memiliki 3 kolam renang dan 2 helipad. Dilansir dari Daily Mail di Jakarta, Rabu (3/6/2020) tujuan dibangunnya kapal tersebut untuk ambil bagian melindungi lautan.

        Baca Juga: Ini Kronologi Kylie Jenner Terdepak dari Miliarder Dunia, Katanya: Saya Tak Pernah Minta Status Itu

        Bahkan, perusahaan Rokkee bakal mengundang 400 ahli kelautan untuk mempelajari cara melindungi lautan di 8 laboratorium di dalam superyacht miliknya. Ratusan ahli tersebut akan di sana selama 3-4 minggu.

        Saat ini, REV Ocean masih dirakit di Brattvag, Norwegia yang direncanakan berlayar tahun depan. Tak hanya laboratorium, kapal ini juga dilengkapi dengan robot yang bisa mengambil sampel di laut hingga kedalaman 4 mil.

        Sistem kapal juga dirancang agar tidak merusak ekosistem laut dan makhluk hidup di dalamnya. Penelitiannya disebut bakal dilakukan dengan metode apik sehingga mereka bisa dikembalikan ke lautan lepas.

        Mesin REV Ocean akan mengonsumsi bahan bakar 25 liter diesel per mil laut dengan kecepatan 10 knot dan dapat bertahan hingga 120 hari tanpa perlu mengisi bahan bakar. Ini membuatnya memungkinkan untuk melakukan eksplorasi ke laut dalam dan bagian maritim terpencil.

        Untuk diketahui, miliarder Rokke merupakan pemilik perusahaan minyak ternama bernama Aker Energy dan tercatat memiliki kekayaan USD 1,4 miliar (Rp20,7 triliun).

        Memiliki bisnis pengeboran minyak yang berlangsung di laut membuatnya sadar bahwa ia telah merusak laut. Karena itulah ia mengundang 400 ahli maritim untuk melakukan penelitian agar ekosistem laut bisa terjaga dengan baik meski pihaknya menyerap minyak dari bawah lautan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: