Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pasang Badan, Risma Minta PSBB Surabaya Distop

        Pasang Badan, Risma Minta PSBB Surabaya Distop Kredit Foto: Rakyat Merdeka
        Warta Ekonomi -

        Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berani meminta Pembatasan Sosial Berskala besar (PSBB) di wilayahnya diakhiri. Padahal, angka penderita corona di Surabaya masih tinggi. 

        Permintaan itu diutarakan Risma kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat rapat evaluasi PSBB Surabaya Raya di Gedung Negara Grahadi, Minggu (7/6) malam.

        "Ini teman-teman lagi membahas hal itu. Mudah-mudahan nanti bisa diterima usulan kita sama Bu Gubernur," kata Risma saat ditemui di Gelora Bung Tomo, Surabaya.

        Baca Juga: Risma Marah-marah, Kepala BNPB Sebut Khofifah Telepon Jam 23.30 WIB

        Sekadar info, PSBB jilid III di Kota Surabaya berakhir pada Senin (8/6). Nah, menurut Risma, setelah 3 bulan PSBB, warga butuh pelonggaran agar ekonomi mereka bisa bergerak. 
        "Karena sekali lagi saya khawatir sama hotel, restoran. Kan enggak mungkin, membayar orang tapi nganggur, sedangkan mereka tidak punya pendapatan," ujar Risma. 

        Karena alasan itu, Risma optimistis usulannya diterima Khofifah. Pemkot Surabaya, kata Risma, sudah menyiapkan protokol kesehatan ketat yang harus dilakukan masyarakat jika PSBB Surabaya tidak diperpanjang.

        Protokol itu meliputi proses transaksi skala kecil seperti di warung makan sampai restoran. "Karena kita belum bebas 100 persen, jadi artinya kita harus lakukan protokol yang ketat, mulai nanti bagaimana di restoran, di warung. Bahkan kita juga atur pembayarannya cara menggunakan uang itu, cara nerimanya bagaimana," kata Risma. 

        Selain itu, Risma juga meminta bantuan alat rapid test ke pemerintah pusat untuk memeriksa pegawai mal dan restoran di Surabaya. 

        "Saya sudah mohon ke Pak Menteri (Menkes Terawan Agus Putranto), nanti kalau kita ada rapid test, kita prioritaskan itu pegawai minimarket, supermarket, pegawai mall, pegawai toko," kata Risma. 

        Sebanyak 3.124 kasus positif Covid-19 tercatat di Surabaya hingga Minggu (7/6/2020). Rinciannya, sebanyak 812 pasien sembuh, 293 meninggal, dan 2.019 masih dirawat. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: