Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dengar Risma Ogah Perpanjang PSBB, Ini Reaksi Khofifah

        Dengar Risma Ogah Perpanjang PSBB, Ini Reaksi Khofifah Kredit Foto: Antara/Didik Suhartono
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur rencananya akan melakukan evaluasi pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB jilid ketiga Surabaya Raya (Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Gresik) di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Minggu malam, 7 Juni 2020. 

        PSBB di Surabaya Raya diterapkan hingga tiga kali karena angka kasus Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19, terutama di Surabaya, sangat tinggi. Data per 6 Juni 2020, sebanyak 2.918 kasus berada di Surabaya.

        Baca Juga: Pasang Badan, Risma Minta PSBB Surabaya Distop

        Sementara PSBB jilid ketiga akan berakhir Senin besok, 8 Juni. Nah, dari hasil evaluasi itulah akan diputuskan diperpanjang atau tidak. 

        "Kalau PSBB Surabaya, malam nanti, akan dikoordinasikan dengan pakar epidemiologi. Kalau masa transisi pasca PSBB di Malang Raya, hari ini adalah hari pertama perpanjangan transisi untuk tujuh hari ke depan," kata Khofifah di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, pada Minggu siang.

         Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma mengaku tidak akan memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di kotanya, yang akan berakhir pada Senin besok, 8 Juni 2020. 

        "Mudah-mudahan usulan saya, kita tidak lakukan itu (PSBB), tapi protokol diperketat. Jadi, protokol kesehatan itu yang harus dijalankan, karena ini menyangkut ekonomi warga, jangan sampai kemudian dia (warga) tidak bekerja," kata Risma kepada wartawan di Gelora Bung Tomo Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu. 

        Ia menjelaskan, setidaknya dua alasan kenapa PSBB tidak akan diperpanjang. Pertama, tingkat kesembuhan pasien Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 di Surabaya cukup tinggi. Alasan lainnya ialah menyangkut ekonomi warga yang selama masa PSBB hampir lumpuh. 

        "Kita tidak bisa bayangkan kalau misalnya di mal (tak beroperasi karena PSBB), dia kan SPG-nya juga bekerja," terang Risma memberi contoh.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: