Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Baru 85 Persen Lulusan SMP Ikuti PPDB Jabar 2020

        Baru 85 Persen Lulusan SMP Ikuti PPDB Jabar 2020 Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Mulai 8 Juni 2020, pendaftaran tahap pertama telah dibuka di seluruh XIII Cabang Dinas Pendidikan Wilayah (Cadisdikwil).

        Sebanyak 578.223 data calon peserta didik telah terunggah di server Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB). Angka tersebut baru sekitar 85% dari jumlah lulusan sekolah menengah pertama (SMP) tahun ini. Sedangkan, jumlah kursi/kuota yang tersedia untuk SMA sebanyak 164.407 dan SMK (118.374). 

        "Sistem PPDB berbasis daring di Jabar telah siap. Insya Allah, sistem PPDB Jabar bisa berjalan optimal untuk mengolah dan memproses data calon siswa yang masuk," kata Ketua Panitia PPDB 2020 vang juga menjabat Kepala Bidang PSMA Disdik Jabar, Yesa Sarwedi kepada wartawan di Bandung, Senin (8/6/2020).

        Baca Juga: Tim Saber Pungli Bakal Pantau Langsung PPDB Jabar 2020

        Bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan mengakses internet atau sarana pendukung lainnya, menurut Yesa, bisa menghubungi sekolah asal atau sekolah yang dituju ataupun Cadisdikwil.

        "Bisa melalui kanal atau nomor kontak yang telah ditetapkan," katanya. 

        Yesa menegaskan kepada seluruh calon peserta didik yang tidak lolos seleksi di tahap pertama agar tidak khawatir atau cemas. Karena, calon peserta didik bisa mengikuti seleksi tahap dua yang dibuka pada 25 Juni hingga 1 Juli 2020. Ia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mengawal PPDB 2020 ini agar pelaksanaannya selaras dengan prinsip PPDB, yakni objektif, transparan, nondiskriminatif, dan berkeadilan. 

        "Kepada masyarakat saya berpesan agar tetap tenang, jaga kesehatan, dan ikuti protokol Covid-19," imbaunya.

        Sedangkan, bagi siswa atau orang tua/wali yang mengalami kendala akses internet atau sarana pendukung online lainnya, bisa menghubungi sekolah asal (SMP) untuk dibantu proses pendaftarannya .Sistem online pun dilakukan saat pendaftaran ulang ketika siswa sudah dinyatakan diterima di sekolah yang dituju.

        "Bisa juga langsung mendatangi sekolah yang dituju (SMA/SMK) atau cabang dinas pendidikan di wilayah masing-masing melalui kanal atau nomor kontak yang telah ditetapkan. Tetapi, tidak ada penyerahan fisik dokumen persyaratan karena semuanya dilakukan secara online," tuturnya

        Adapun, Kepala SMAN 3 Bandung Yeni Gantini menambahkan masih ada orang tua calon siswa yang datang langsung ke sekolah karena beberapa informasi yang kurang paham terkait kebijakan baru yang berbeda dengan PPDB tahun sebelumnya.

        Beberapa pertanyaan orang tua calon siswa yakni seputar jalur-jalur yang kriterianya ditetapkan oleh sekolah masing-masing. Artinya setiap sekolah bisa berbeda, misalnya jalur prestasi lomba antara SMAN 3 dan SMAN 5 berbeda meski kedua sekolah tersebut lokasinya berdekatan.

        "Itu hanya bisa dijawab oleh sekolahnya masing-masing. Padahal di website tinggal klik saja semua informasi sudah ada di sana. mungkin lebih puas dengan bertanya langsung datang ke sekolah," jelasnya.

        Mengantiaipasi kedatangan langsung orang tua calon siswa ke SMAN 3 Bandung, maka pihaknya menyiapkan petugas khusus guna membantu memberikan informasi.

        "Kami tetap menerima para orang tua calon siswa sesuai protokol kesehatan Covid-19 seperti social distancing, tempat cuci tangan, handsanitizer dan lainnya," tambahnya.

        Adapun, kota SMAN 3 Bandung untuk tahun ini menjadi 350 siswa dengan 10 rumble. Ia mengaku tidak mencapai kuota 360 siswa karena ada kasus ketika naik ke kelas 11 ada yang ke luar negeri mengambil program 1 tahun dan ketika balik harus diakomodasi lagi.

        "Kalau di penuhkan kuotanya 360 siswa  tentu tidak bisa," tegasnya.

        Selain itu, lanjut Yeni, SMAN 3 Bandung menerapkan sistem SKS sehingga tidak ada istilah tidak naik kelas. Tapi yang ada siswa yang belum tuntas memenuhi SKS.

        "Anak yang belum tuntas mata pelajarannya maka  terus belajar di sini sehingga kita harus tetap menyediakan kursi. Jadi sisa yang 10 itu untuk itu," jelasnya.

        Selanjutnya, pihaknya juga harus melayani dan memperhatikan siswa ASN yang pindah tugas terutama mereka yang domilisinya dekat dengan SMAN 3 Bandung. "Kuota tersebut masih kurang karena berdasarkan pengalaman yang pindah juga jumlahnya banyak,"imbuhnya

        Yeni menambahkan tugas panitia di SMAN 3 Bandung. Meski sistem PPDB sudah melalui daring tapi pihaknya sudah memberikan pengarahan kepada petugas untuk melayani orang tua calon siswa yang datang ke sekolah langsung karena tidak semua orang tua melek teknologi informasi.

        "Maka harus tetap kita layani sekalipun tidak ada yang datang ke sini. Apalagi ada surat edaran para guru harus 50 persen datang ke sekolah," katanya.

        Panitia di sekolah juga turut memantau data yang terinput  yang selanjutnya bisa tersambung ke data base PPDB untuk mengecek kesesuaian data yang diinput oleh pendaftar dan database. 

        "Kalau tidak, kita juga harus secepatnya berkoordinasi dengan orang tua siswa untuk diferivikasi.

        Termasuk jika ada orang tua siswa yang kesulitan informasi terkini seputar PPDB online. Petugas wajib membantu mereka," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: