Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BI Jabar Gaet Pemkot Bandung Perkuat Kampung Inflasi

        BI Jabar Gaet Pemkot Bandung Perkuat Kampung Inflasi Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Sejalan dengan upaya percepatan pemulihan ekonomi melalui strategi yang berkesinambungan dan tersinergi dengan baik, serta sebagai bagian dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Bank Indonesia Jawa Barat bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus memperkuat program Kampung Inflasi.

        Kepala Kantor Perwakilan (KpW) Bank Indonesia Jawa Barat, Herawanto mengatakan kerja sama tersebut dalam bentuk urban farming, yaitu pemanfaatan lahan terbatas di kota Bandung, khususnya daerah perkotaan untuk pertanian konvensional yang dikonversi menjadi lahan pertanian produktif hijau sehingga dapat memberikan manfaat ekonomis kepada masyarakat.

        Menurutnya, Pandemi Covid-19 telah berdampak pada perekonomian Jawa Barat, termasuk Kota Bandung. Dari Sisi inflasi, Jawa Barat pada Mei 2020 mencatat deflasi sebesar 0, 1 1 % (mtm), atau 2,93% (yoy). 

        Baca Juga: Terapkan E-Procurement, Bank Indonesia Hemat Rp640,3 Miliar

        Baca Juga: Baru 85 Persen Lulusan SMP Ikuti PPDB Jabar 2020

        "Untuk Kota Bandung tercatat deflasi sebesar O, 25% (mtm), atau 2,50 0/0 (yoy)," katanya kepada wartawan di Bandung, Selasa (9/6/2020).

        Meskipun tercatat deflasi, namun persoalan inflasi ini perlu disikapi dengan langkah-langkah yang berkelanjutan sehingga daya beli masyarakat yang turun sebagai dampak dari pandemi ini dapat diimbangi dengan ketersediaan pangan yang memadai bagi masyarakat.

        "Konsep urban farming yang kami kontribusikan untuk dikembangkan adalah konsep ekosistem terpadu antara sistem budidaya ikan air tawar dengan konsep aquaponic sederhana yaitu Budi Daya Ikan dalam Ember (BUDIKDAMBER) berupa ikan lele yang terintegrasi dengan sistem produksi sayuran yaitu kangkung," jelasnya.

        Herawanto mengungkapkan melalui penguatan Kampunq Inflasi dalam kerangka program urban farming, dan pemberian paket bantuan sosial Bank Indonesia ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya mempercepat pemulihan ekonomi yang tedampak Covid-19.

        "Sejalan dengan upaya kita bersama untuk terus mengendalikan virus COVID-19 namun dengan tetap menumbuhkan perekonomian masyarakat. Kill the virus, but not the economy," ungkapnya.

        Adapun, Walikota Bandung, Oded Danial menambahkan selain masyarakat dapat memenuhi kebutuhan protein dan nabati secara mandiri, dalam skala yang lebih besar, aktivitas urban farming ini dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan guna menopang konsumsi dan kesejahteraan masyarakat. 

        "Ini tentunya juga sejalan dengan upaya Pemkot Bandung menciptakan kemandirian keluarga dalam kegiatan ekonomi masyarakat, khususnya pada penerapan tatanan " New Normal","ujarnya.

        Sementara itu, sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap kondisi daya beli masyarakat yang masih tertahan, Bank Indonesia Jawa Barat memberikan bantuan berupa

        500 paket sembako untuk mendukung program jaring pengaman sosial yang dilakukan  Pemerintah Kota Bandung.

        Penyerahan bantuan dilakukan di Pendopo Wali Kota Bandung, dan diterima langsung oleh Walikota Bandung sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kota Bandung, Oded  Danial.

        Selain itu, untuk mendukung geliat perekonomian di tengah penerapan protokol kesehatan di era " New Normal", Bank

        Indonesia Jawa Barat juga menyampaikan bantuan berupa 500 paket Alat Pelindung Diri (APD). 

        "Diharapkan aktivitas ekonomi masyarakat dapat tetap bergerak tanpa mengabaikan protokol kesehatan guna pencegahan penularan Covid-19," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: