Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dengan Bantuan Facebook, Aplikator Transportasi Online Ini Bisa Perluas Bisnis ke Sektor . . . .

        Dengan Bantuan Facebook, Aplikator Transportasi Online Ini Bisa Perluas Bisnis ke Sektor . . . . Kredit Foto: Selular.id.
        Warta Ekonomi, Bogor -

        Gojek dan Grab telah berperang dalam bisnis transportasi daring (online) dan pengiriman makanan selama bertahun-tahun. Promosi demi promosi gencar dilakukan oleh kedua pihak, yang akhirnya menghabiskan miliaran dolar modal ventura namun melahirkan ratusan pekerjaan di Asia Tenggara.

        Namun, para eksekutif di dua perusahaan mengklaim bakal memfokuskan bisnis ke ranah yang berbeda di masa depan. Peluang besar terbuka dari layanan berupa pembayaran, pinjaman, penjualan tiket, manajemen rantai pasokan, dan periklanan.

        Tim Culpan dari Bloomberg Technology pun menilai, "tidak aneh bila Gojek ataupun Grab menghentikan layanan transportasi daring di beberapa pasar."

        Baca Juga: Kopi Kenangan Terus Tumbuh, Modal Awal Rp250 Juta, Kini Punya Ribuan Karyawan di Ratusan Outlet

        Baca Juga: Cara Update WhatsApp di Android, iPhone, dan KaiOS

        Peran transportasi daring di ekosistem Gojek dan Grab ada dua; pertama, sebagai pintu pembuka peluang perluasan produk perusahaan. Kedua, membangun kebiasaan konsumen dalam menggunakan aplikasi dan pengenalan merek.

        Nah, perluasan produk Tencent dan Alibaba ke sektor finansial merupakan salah satu contoh dari keberhasilan strategi kecanduan pada ekosistem kedua perusahaan itu. "Di Asia Tenggara, transportasi merupakan layanan yang paling berhasil," tulis Culpan, dikutip Kamis (11/6/2020).

        Grab dinilai lebih unggul dari segi layanan taksi daring karena itu tersedia di Singapura, Malaysia, Thailand, dan Indonesia. Sementara itu, Gojek lebih memilih layanan lain.

        Investasi terbaru dari Facebook dan PayPal mengisyaratkan fokus Gojek ke arah finansial. "Facebook yang juga memiliki WhatsApp menyuntikkan dana 300 juta dolar AS sehingga memiliki 2,4% saham di bisnis pembayaran Gopay," menurut  investor modal ventura yang mengetahui kesepakatan itu.

        Google dan Tencent memiliki jumlah saham yang sama, sedangkan PayPal memiliki 0,6% saham di Gopay, menurut The Ken.

        Andy Mukherjee dari Bloomberg menilai, minat Facebook terhadap pasar Asia tak hanya terpaku pada bisnis jejaring sosial. Di India misalnya, Facebook sedang menguji coba layanan pembayaran dan e-commerce di platform-nya.

        Lebih lanjut, investasi Facebook ke Jio Platforms Ltd bertujuan memperoleh saham di perusahaan telekomunikasi orang terkaya di Asia, Mukesh Ambani. Itu sebabnya investasi Facebook ke Gojek bukan hanya sekadar 'uang'.

        Jika Gojek dan Gopay terintegrasi dengan aplikasi Facebook yang punya miliaran pengguna, seperti WhatsApp dan Instagram, maka Gojek berpotensi mendapat peluang memperluas produknya.

        Belum lagi, PayPal juga jadi bagian penting dari strategi tersebut; membuka peluang terhubungnya GoPay dengan lebih dari 25 juta perusahaan Amerika Serikat (AS) di seluruh dunia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tanayastri Dini Isna
        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: