Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Baru Dirilis 5 Bulan Lalu, Startup E-Commerce Jawa Timur Ini Klaim Bisnisnya Tumbuh 10x Lipat!

        Baru Dirilis 5 Bulan Lalu, Startup E-Commerce Jawa Timur Ini Klaim Bisnisnya Tumbuh 10x Lipat! Kredit Foto: Ula
        Warta Ekonomi, Bogor -

        Baru mengudara pada Januari 2020, e-commerce grosir Ula sudah menarik minat investor ternama di dunia startup tahap awal, Sequoia India dan Lightspeed India.

        Pendanaan tahap awal yang dipimpin oleh dua pemodal itu mencapai 10,5 juta dolar AS (hampir Rp150 miliar). Selain kedua nama itu, SMDV, Quona Capital, Saison Capital, dan Alter Global serta sejumlah angel investor juga berpartisipasi dalam pendanaan itu.

        Ula sendiri menawarkan produk, layanan pengiriman ke rumah, dan opsi pembayaran bagi para peritel tradisional. "Toko biasa memiliki keunggulan biaya 8%-10% daripada peritel modern, mengingat mereka umumnya bebas pajak, mempekerjakan keluarga mereka sendiri, dan beroperasi di luar rumah," kata salah satu pendiri Ula, Derry Sakti, dikutip dari Tech in Asia, Kamis (11/6/2020).

        Baca Juga: Apa Kabar Bisnis Gojek di Singapura?

        Baca Juga: Saat Hotel Lain Tutup Sementara Akibat Corona, Startup Hunian Ini Malah Diguyur Suntikan Dana Baru

        Lebih lanjut, Ula menilai ritel tradisional berkontribusi hampir 80% terhadap pasar ritel; juga mempekerjakan jutaan orang Indonesia.

        Direktur Pelaksana Sequoia Capital India, Abheek Anand menambahkan, "namun, 70%-80% peritel di Indonesia tak kompetitif karena ada ketidakefisienan dalam rantai pasokan, persediaan, dan manajemen modal kerja."

        Karena itulah, para mantan karyawan dari Amazon, Flipkart, Lazada, P&G, dan Booking.com bersatu dan mendirikan Ula. Perusahaan itu menggunakan data sains untuk memberikan kredit modal kerja kepada para peritel.

        Di tengah pandemi COVID-19, Ula fokus menyediakan kebutuhan sehari-hari, termasuk sembako. Dengan tim yang tersebar di Indonesia, India, dan Singapura, Ula mengklaim bisnisnya telah tumbuh 10x lipat sejak lima bulan lalu.

        Untuk saat ini, Ula masih dalam mode uji coba sehingga baru melayani peritel di Jawa Timur. Namun, tahun depan Ula berniat memperluas layanan di pulau Jawa, khususnya untuk peritel pakaian dan elektronik.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tanayastri Dini Isna
        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: