Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dihantui Perlambatan Ekonomi, Prudential: Keep Calm and Invest On!

        Dihantui Perlambatan Ekonomi, Prudential: Keep Calm and Invest On! Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) dan Eastspring Investments Indonesia (Eastspring Indonesia) berbagi optimisme terkait kondisi pasar Indonesia, sekaligus mengajak nasabah untuk mengambil langkah jangka panjang dengan tetap berinvestasi untuk dapat mencapai imbal investasi yang lebih tinggi di tengah fase normal baru (new normal).

        Sejak WHO mengumumkan Covid-19 sebagai pandemi dunia pada pertengahan Maret 2020, pasar modal dunia dan juga Indonesia mengalami koreksi. Pembatasan wilayah berskala besar yang dilakukan pemerintah di sejumlah negara berdampak pada perlambatan ekonomi.

        Baca Juga: Prudential Buka Pendaftaran Sepedaan Virtual, Bidik 2.000 Peserta

        Internasional Monetary Fund (IMF) mengoreksi pertumbuhan ekonomi dunia dan Indonesia turun berturut-turut 3% dan 0,5%. Hal tersebut berimbas pada koreksi Indeks Harga Saham pada hampir semua negara, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

        Menanggapi kondisi tersebut, Chief Investment Officer Prudential Indonesia, Novi Imelda, mengatakan bahwa pihaknya bersama Eastspring Indonesia telah melakukan sejumlah strategi untuk meminimalisasi volatilitas investasi nasabah.

        "Kami sangat berharap agar kondisi pasar dan ekonomi dapat segera pulih dan kondusif. Volatilitas pasar masih tinggi. Namun, tetaplah tenang dan lakukan investasi secara berkala hingga tujuan investasi kita tercapai. Keep calm and invest on," ujar Novi di Jakarta, Selasa (16/6/2020).

        Dia menjelaskan, Prudential Indonesia bersama Eastspring Indonesia memiliki pengalaman panjang dalam menjaga kepercayaan nasabah, termasuk di tengah berbagai krisis besar, antara lain krisis finansial 2013 dan perang dagang AS-Tiongkok. Selain itu, kedua perusahaan juga didukung oleh performa yang kuat.

        Sepanjang 2019, meskipun kondisi pasar bergejolak, Prudential Indonesia mencatat Total Dana Investasi yang menguat sebesar 3% menjadi Rp74,5 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp72,1 triliun. Di tahun yang sama, perusahaan juga mencatat hasil investasi sebesar Rp5,4 triliun, didorong oleh pemulihan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sementara itu, Eastspring Indonesia mencatat Total Dana Kelolaan sekitar Rp92,08 triliun per 31 Desember 2019 yang terbesar di Indonesia.

        Lebih lanjut, Novi menuturkan, dalam mengelola investasi nasabah, khususnya di tengah fase normal baru ini, Prudential Indonesia dan Eastspring Indonesia menerapkan prinsip kehati-hatian secara optimal dalam memilih saham dan hanya yang memiliki fundamental baik dan pendanaan yang kuat.

        "Terkait dana investasi saham, perusahaan fokus berinvestasi di berbagai sektor yang cenderung tangguh ketika pertumbuhan ekonomi melambat dan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang seperti konsumsi, kesehatan, dan komunikasi yang diharapkan dapat mengurangi volatilitas," tambahnya.

        Sementara untuk dana investasi obligasi, mereka mengaku berkonsentrasi pada obligasi pemerintah yang dianggap lebih likuid. Dengan strategi seperti ini, mereka berharap dapat meminimalisasi risiko dan pada saat yang bersamaan tetap efektif dalam meningkatkan kinerja ketika pasar pulih.

        "Perusahaan juga senantiasa menyuguhkan portofolio dana investasi yang beragam, di antaranya PRUlink Rupiah Equity Fund, PRUlink Managed Fund, PRULink Fixed Income, dan PRUlink Cash Fund, yang sejak diluncurkan telah mencatatkan hasil positif. Untuk itu, kami meminta nasabah untuk memastikan polis mereka aktif sehingga senantiasa mendapatkan perlindungan, serta tetap berinvestasi sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan masing-masing," papar Novi.

        Senada dengan Novi, Chief Executive Officer Eastspring Indonesia, Alan T. Darmawan, mengatakan, situasi saat ini hanyalah fluktuasi sementara dan bahwa pasar Indonesia akan pulih dalam jangka waktu menengah dan panjang karena stabilitas fundamental ekonomi makro Indonesia yang relatif stabil.

        "Di saat seperti ini, justru kami melihat ini merupakan kesempatan bagi nasabah untuk tetap berinvestasi agar mencapai imbal investasi dalam jangka panjang yang lebih tinggi," ucap Alan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: