Alamaaak! China Didesak Buka Kartu dan Jujur-Jujuran ke AS: Banyak Masalah Harus Diselesaikan!
Mantan Wakil Menteri Luar Negeri China, Fu Ying, mendesak pemerintah China untuk bersikap proaktif dalam mendorong negosiasi dagang dengan pihak Amerika Serikat (AS). Dalam tulisannya di majalah China Newsweek, Fu Ying menilai bahwa China harus mempertimbangkan sikap terbuka dengan AS, termasuk dalam hal kebijakan pertahanan.
"China harus mempertimbangkan untuk mengambil inisiatif meletakkan kartu-kartunya dan mendorong dialog jujur tentang bidang-bidang utama," tegas Fu Ying dilansir dari South China Morning Post, Jakarta, Kamis (18/06/2020).
Baca Juga: Dikeroyok Dolar AS dan Mata Uang Dunia, Rupiah Paling Berdarah-Darah Se-Asia!
Baca Juga: Hah? Diklaim Punya Kemampuan Super, Trump Mohon-Mohon ke Xi Jinping Minta Dipastikan Menang Pemilu
Wanita yang mengabdikan dirinya sebagai wakil perdana menteri periode 2009-2013 itu menambahkan, hubungan diplomatik kedua negara adidaya itu harus tetap berpegang pada kesepakatan dagang fase pertama. Jika tidak, risiko yang lebih besar akan mengancam AS dan China.
"Menyerahkan kesepakatan akan membawa risiko lebih besar, sedangkan menerapkannnya akan menghindari kerusakan ikatan pada tingkat yang lebih cepat. Banyak masalah yang disinggung dalam kesepakatan adalah masalah yang perlu diselesaikan China dalam reformasi sendiri," sambungnya lagi.
Dalam pendapatnya, Fu Ying juga mendesak militer China supaya lebih transparan untuk menghindari salah paham.
Baca Juga: Konfrontasi India-China di Pegunungan Himalaya, Apa Pemicunya?
“Kita perlu mempertahankan kehadiran dan membangun pencegahan yang efektif di Pasifik Barat, dan kita juga perlu mempertahankan hak-hak kita, mendorong dialog proaktif dan secara efektif mengendalikan risiko,. Itu berarti, ada kebutuhan untuk meningkatkan transparansi kebijakan dan tujuan pertahanan China sehingga semua pihak dapat secara akurat memahami sikap dan garis bawah China” katanya lagi.
Fu Ying berharap, hubungan antara Beijing dan Washington memburuk tahun ini, karena masalah terkait China dipolitisasi di Amerika Serikat oleh kedua belah pihak menjelang pemilihan presiden pada November.
"Tidak peduli apa hasil pemilihannya, hubungan AS-Cina akan membutuhkan diskusi yang masuk akal pada tahap selanjutnya oleh para pembuat keputusan dari kedua belah pihak," lanjut Fu Ying.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih