Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ericsson: Implementasi 5G Tingkatkan Pendapatan Tambahan hingga US$41 Miliar

        Ericsson: Implementasi 5G Tingkatkan Pendapatan Tambahan hingga US$41 Miliar Kredit Foto: Reuters/Steve Marcus
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Di tengah pandemi Covid-19 makna penting digitalisasi untuk bisnis di seluruh dunia tengah disorot. Konektivitas memungkinkan perusahaan terus terlibat dengan pelanggan serta melakukan transaksi bisnis secara online.

        Selain itu, kombinasi 5G dan digitalisasi menciptakan peluang baru bagi penyedia layanan untuk memperluas bisnis mereka di luar konektivitas ke berbagai sektor, mulai dari perawatan kesehatan, otomotif hingga manufaktur.

        "5G adalah platform yang dibuat untuk inovasi karena teknologi ini akan merumuskan ulang cara orang berinteraksi, cara masyarakat melakukan kegiatan sehari-hari, serta cara bisnis bekerja," ujar Jerry Soper, Country Head of Ericsson Indonesia, dalam video conference, Selasa (23/6/2020).

        Baca Juga: Belum Juga Masuk Indonesia, Pelanggan 5G Global Diramal Naik hingga 2,8 Miliar

        Di Asia Tenggara, nilai pendapatan tambahan dari layanan digitalisasi yang menggunakan teknologi 5G untuk penyedia layanan diperkirakan mencapai US$41 miliar pada 2030.

        Menurut penelitian terkini Ericsson Consumer Lab, 83 persen responden dari 11 negara menyatakan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) membantu mereka menjalani masa lockdown. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan penerapan dan penggunaan berbagai layanan ICT, seperti aplikasi e-learning dan kesehatan, yang membantu masyarakat menyesuaikan diri dengan kenyataan baru, didukung oleh konektivitas.

        Ke depan, 57 persen responden menyatakan akan menabung demi keamanan keuangan mereka, sementara sepertiga lainnya berencana berinvestasi pada 5G dan jaringan broadband yang ditingkatkan di rumah mereka. Hal tersebut dilakukan untuk menyiapkan diri dalam menghadapi kemungkinan gelombang kedua Covid-19.

        Pada tahap awal implementasi 5G, cara operator untuk mengatasi pertumbuhan trafik data yang sangat besar adalah dengan meningkatkan kapasitas jaringan, kecepatan, dan kualitas di wilayah metropolitan dengan peningkatan broadband seluler.

        Seiring berjalannya waktu, inovasi 5G untuk bisnis yang baru dan menarik akan hadir bersama dengan use case IoT yang akan semakin membuka peluang bagi operator. Ericsson pun percaya bahwa keamanan 5G akan memberikan kepercayaan yang memungkinkan sistem 5G dapat memenuhi kebutuhan sebagian besar use case.

        Pada saat ini, Ericsson memiliki lebih dari 93 perjanjian atau kontrak 5G komersial dengan penyedia layanan komunikasi berbeda, 40 di antaranya merupakan jaringan yang sudah menyediakan 5G secara langsung.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: