Pemerintah akan melakukan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada 30 Juni 2020 dalam mata uang rupiah untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2020.
Keterangan tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menyebutkan, target indikatif SUN yang dilelang ini sebesar Rp20 triliun dengan target maksimal Rp40 triliun.
Baca Juga: Defisit APBN Bengkak Picu Utang, Sri Mulyani Harus Tanggung Jawab!
Adapun keenam seri obligasi itu adalah seri SPN03201001 (penerbitan baru) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo 1 Oktober 2020 serta seri SPN12210701 (penerbitan baru) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo 1 Juli 2021.
Selain itu, seri FR0081 (penerbitan kembali) dengan tingkat kupon 6,5% dan jatuh tempo 15 Juni 2025 dan seri FR0082 (penerbitan kembali) dengan tingkat kupon 7% dan jatuh tempo 15 September 2030.
Kemudian, seri FR0080 (penerbitan kembali) dengan tingkat kupon 7,50% dan jatuh tempo 15 Juni 2035, seri FR0083 (penerbitan kembali) dengan tingkat bunga 7,50% dan jatuh tempo 15 April 2040, dan seri FR0076 (penerbitan kembali) dengan tingkat bunga 7,375% dan jatuh tempo 2048.
"Penjualan SUN tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka, menggunakan metode harga beragam. Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif akan membayar sesuai dengan yield yang diajukan," seperti dikutip Warta Ekonomi pada Senin (29/6/2020).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum